Sinopsis Ashoka Samrat episode 229 by MeyshaLestari. Ashoka memberi isyarat pada kapal itu agar menyingkir dari jalurnya. Tapi krew kapal asing itu tiak mengubris isyarat Ashoka. Kapal asing yang berbendera bajak laut dan berisi anak buah kichak itu segera menyerang kapal Ashoka. Ashoka dan anak buahnya mencoba mempertahankan diri dengan membunuh siapa saja yang mendarat di kapal mereka. Tapi pasukan Kichak sangat terlatih dan berpengalaman. Mereka menembakan panah-panah api ke arah kapal rombongan Ashoka. 2 kapal yang lain terbakar. Ashoka sangat terpukul melihat begitu banyak prajurit yang mati.
Tabib (Vaid Ji) memeiksa Dharma. Dia memberitahu yang hadir kalau Dharma sedang hamil. Bindusara sangat gembira sementara ratu lain dan Helena terlihat kesal. Tabib meminta Bindu agar menjaga dan merawat DHarma dengan baik. Bindu mengangguk, “aku sudah melakukannya meski tanpa alasan. Sekarang dengan alasan sebesar ini aku akan lebih menjagamu lagi.” Bindu memberi tabib sebuah cincin emas sebagai ucapan terima kasih. Meski tidka senang, para ratu mengucapkan selamat pada Dharma. Begitu juga Helena, “dinasti Maurya telah kehilangan banyak, tapi ini menamdakan kalau tuhan tidak meninggalkan kita.” Bindu mengangguk setuju, “ini akan memberi kita harapa baru. Dalam rangka ini, aku ingin mengadakan puja.” Semua wanita segera beranjak pergi untuk mempersiapkan puja yang di minta Bindusara. Bindu sangat ingin mengirim kabar untuk memberitahu Ashoka. Dia menghampiri Dharma dan mengucapkan terima kasih karena telah memberinya kesempatan untuk menebus masa lalu, “aku akan menyertai anak ini sepanjang waktu. Aku sangat ingin anak perempuan.” Dharma tersenyum, “aku hanya berharap anak ini sehat.” Bindu dengan penuh cinta membelai wajah Dharma.
Shushim sangat kesal mendengar kabar kehamilan Dharma. Siamak berkata kalau si bayi butuh waktu lama untuk terlahir. Shushim mengatakan kalau bayi itu akan menjadi pesaing meeka dalam memperebutkan tahta. Charu juga marah mendengarnya, “satu masalah belum selesai, masalah lain datang!” Helena meminta mereka memikirkan solusinya sebelum semua ini menjadi nyata.
Ashoka dan anak buahnya terus berusaha bertahan. Pasukan inti Kichak menceburkan diri dalam laut lalu menaiki kapal Ashoka. Dia salah mengenali Madhav sebagai Ashoka dan mendorongnya ke laut. Prajurit itu kemudian meraih pedang Ashoka. Anak buahnya menyiramkan bensin ke kapal sebelum kembali melompat ke laut. Ashoka yang tiba di sektor itu menemukan kalau Madhav tidak ada dan prajuritnya banyak yang mati. Dia melihat sebuah belati dengan lambang Taskhila. Ashoka sadar kalau para penyerang itu adalah orang-orang susruhan Kichak. Panah api di lontarkan ke arah Ashoka. Ashoka melompat ke laut sebelum api melalap kapal. DI istana Magadha, Dharma terbangun sambil meneriakan nama Ashoka.
Havan sedang berlangsung. Charumitra menatap piring berisi Ladoo. Dia telah mencampur sesuatu kedalam lado yang akan dapat menyebabkan Dharma keguguran. Dan itu akan terjadi setelah tiga hari sehingga akan terlihat alami. Charu menyuruh pelayan menyimpan lado itu di samping havan. Kedua ratu itu kemudian duduk didepan havan. Bindu datang sambil menggandeng Dharma. Mereka berdua duduk berdampingan di depan havan. Tiba-tiba Radhagupta datang sambil menyebut nama Ashoka. Bindu dan Dharma meenjadi cemas. Radhagupta membawa raja dan ratu itu ke ruang sidang…
Amadhya Raksha menatap kapal yang terbakar itu. Orang-orang membicarakanya. Semua beprikir kalau tidak ada korban yang selamat. Amadhya berkata kalau mereka semua harus menerima itu sebagai kenyataan lain selama perjalanan, “kita tidak boleh kehilangan kosentrasi. Kita harus berpikir positif untuk terus melangkan kedepan menuju tujuan kita.”
Seorang kurir memberitahu keluarga kerajaan tentang peristiwa yang menimpa Ashoka di laut. Bindu menggenggamm pedang Ashoka dengan sedih. Dengan penuh rasa sedih dan sesal dia berkata, “seharusnya aku tidak mengirim dia peri. Aku menyesali keputusanku. AKu kehikangan putraku karena kesalahanku sendiri. AKu tak bisa melakukan apa-apa.” Dharma menolak menerima berita itu, “anakku tidak apa-apa. AKu mengirimnya untuk melindungi tanah air. Maka ibu periwi akan melindunginya dan akan membawanya kembali pada kita dengan selamat. Ini kepercayaan dari setiap ibu prajurit pemersatu India. Ashoka masih hidup!”
DI laut, kaurvi melihat seseorang terapung di air. Dia berteriak memanggil bantuan… Sinopsis Ashoka Samrat episode 230 by MayshaLestari