Sinopsis Ashoka Samrat episode 217 by Sally Diandra

Sinopsis Ashoka Samrat episode 217 by Sally Diandra. Saat itu Chanakya masih di kepung oleh Khalatak, Sushima, Charumitra dan Helena, Chanakya memperhatikan mereka satu per satu “Chanakya, ternyata musuhnya seorang musuh sebenarnya adalah seorang teman” ujar Helena mulai membukan percakapan diantara mereka “Kamu harus menulisnya itu, itulah mengapa musuh musuhmu telah mengambil sikap untuk menentangmu hari ini” ujar Helena lagi, diceritakan pada saat itu Charumitra dan Sushima sangat marah pada Chanakya karena dia telah merusak semua rencana mereka, kemudian Helena bergabung dengan mereka seperti biasanya, Helena selalu mencari sekutu yang bisa dimanfaatkan “Mari kita akhiri saja kisah Chanakya, dia telah melewati batasannya, dia itu musuh tertua kita, ayahku harus menghadapi banyak kekalahan setiap waktu, anakku juga mati karena dia, sekarang dia ingin Ashoka duduk di tahta kerajaan, bagaimana kita bisa menghadapi semua ini ? Dia itu bukan hanya musuhku saja tapi musuh kalian juga, Sushima tahu bagaimana pintarnya Chanakya, dia harus kita awasi secara terus menerus, dia mungkin telah meningkatkan kewaspadaan setelah penyerangan yang dilakukan oleh Noor” saat itu Khalatak memasuki ruangan itu dan bergabung dengan mereka “Kita akan menggunakan perseteruan ini untuk menentang dia, kita akan bersandiwara seolah olah adalah temannya” sela Khalatak “Dia tidak akan pernah mempercayai kita” timpal Charumitra cemas “Bukan kamu yang akan melakukannya, Maharani ,,, aku yang akan melakukannya dengan caraku sendiri, aku akan memenangkan kepercayaannya, dia tidak akan pernah membayangkan apa yang akan terjadi padanya kemudian” kenangan itu pun berakhir

“Chanakya, siapapun yang menjadi teman dengan orang lain akan mempunyai mental yang buruk, seseorang yang mencoba menyakiti orang lain, yang tinggal dalam sebuah tempat yang buruk maka suatu saat nanti bisa menghancurkan juga, kamu telah membuat kesalahan yang sama, Chanakya” ujar Khalatak sinis “Aku tidak akan pernah terkejut kalau Helena, Sushima dan Charumitra akan datang menyerang aku, tapi kamu ? Kamu ini sangat bijaksana, kamu ini seorang guru, kamu seharusnya mempunyai kepercayaan yang sama dan mungkin beberapa kesamaan yang lain juga hari ini, itulah mengapa aku meloloskan namamu ketika kita mengadakan pemilihan perdana menteri untuk Magadha” Khalatak juga berfikir hal yang sama dengan Chanakya, Chanakya sangat heran kenapa Khalatak sekarang jadi berubah “Kenapa kamu memutuskan untuk mendukung para pengkhianat ini ? Apa yang memaksamu menjadi seorang pembunuh ?” ujar Chanakya heran “Aku bisa menyebutnya sebagai ketidakberdayaanku, kamu telah membuat aku menjadi seorang ashoka cover122perdana menteri dan mencoba membuat aku jadi berhutang budi padamu, kamu tahu kalau kamu akan menjadi hebat di mata semua orang jika kamu memberikan posisimu itu, sedangkan aku hanya akan berakhir sebagai muridmu saja, kamu masih belum memberikan kebebasan sepenuhnya padaku, kamu selalu saja menghina aku terus menerus dan mencoba untuk menundukkan aku, waktunya harus berubah, Chanakya ,,, Magadha membutuhkan sesuatu yang baru, yang lama harus pergi, bagian tersedihnya adalah kamu harus mengorbankan nyawamu untuk sesuatu yang bisa terjadi dengan mudah, sangat penting untuk membunuh kamu karena kamu selalu menghalangi jalan setiap orang, kamu pasti tidak akan siap untuk mundur sama sekali” ujar Khalatak

Chanakya benar benar tidak percaya dengan apa yang didengarnya “Khalatak, kamu seharusnya tidak ikut ikutan dengan orang orang egois ini, mereka telah menipu tanah air mereka sendiri dan rakyat mereka untuk alasan pribadi mereka sendiri, kamu tidak akan mengerti, kamu belum pernah hidup dengan mimpi menyatukan India meskipun dalam kehidupan keduamu nanti, hanya orang orang itu yang bisa mengerti betapa pentingnya hal itu, siapa tahu setelah begitu banyak pengorbanan, upaya impian ini akan menjadi kenyataan, ini bukan untuk alasan keegoisan pribadi beberapa orang, hal ini sangat penting untuk menyatukan negara negara menjadi satu, tidak hanya orang orang India saja tapi seluruh dunia akan mendapatkan keuntungan dari penyatuan ini, duduk di tahta kerajaan itu bukan berarti Samrat mempunyai kekuasaan, hal yang terpenting adalah tanggung jawab yang harus di penuhi, rasanya sia sia saja menjelaskan semuanya padamu” ujar Chanakya lagi “Kami semua muak dengan pembicaraan yang terlalu berlebih lebihan seperti itu, kamu sendiri melupakan mereka pada waktu itu” sela Helena “Kamu bilang kamu tidaklah serakah pada tahta kerajaan, tapi kamu selalu tertarik untuk mencari tahu atau memutuskan siapa yang akan duduk di tahta kerajaan” timpal Khalatak “Sebenarnya siapa yang memberikan kamu hak untuk memutuskan semua hal ini” sela Charumitra “Semua keputusanku ini dibuat untuk keuntungan Magadha sendiri, kalian semua telah dianggap sebagai musuh yang menentang Magadha, tidak ada seorangpun yang memaksaku untuk melakukan hal ini, ini adalah sumpahku sendiri, aku akan melakukan apapun untuk mewujudkannya, kalian semua boleh saja membunuh aku hari ini tapi cita citaku, nilai nilaikua dan diriku ini akan hidup melalui Ashoka, aku yakin Ashoka akan mempraktekan itu semua nanti” ujar Chanakya tenang

Sushima sangat marah begitu mendengar Chanakya memuji muji Ashoka “Apa yang kamu lihat dalam diri Ashoka, apakah kamu telah siap untuk menjadikannya duduk di tahta kerajaan ?” sela Sushima dengan nada marah “Apa yang kurang pada diriku ? Katakan padaku ! Apakah kamu merasa dia itu lebih baik dari[ada aku ?” bentak Sushima lantang “Dia itu sangat berarti, dia selalu tanpa pamrih mengurus semua orang, rakyat yang berperan sebagai seorang raja sebenarnya adalah seorang raja, mereka hidup penuh dengan kehormatan, tidak ada perbedaan antara raja dan rakyat, Magadha dan seluruh India akan melihat sebuah masa depan yang lebih baik hanya karena seorang raja yang seperti ini, dimana tidak ada si kaya dan si miskin” Khalatak langsung menyela ucapan Chanakya “Inilah alasannya kami harus menghentikan kamu dalam menjadikannya Samrat !” sela Khalatak “Kamu telah membuat Chandragupta menjadi Samrat pada akhirnya, kamu sangat keras kepala, kamu boleh saja duduk di tahta kerajaan tapi seharusnya kamu mengambil keputusan terlebih dulu, siapa yang akan duduk di tahta kerajaan tersebut, kamu selalu mengira dirimu ini sebagai Dewa yang nasibnya selalu mendukung kamu, tidak Chanakya, waktu telah berakhir sekarang !” ujar Khalatak “Aku adalah Sushima Maurya, anak tertua Samrat Bindusara, yang akan merebut tahta kerajaan Magadha dengan paksa ! Aku merasa kasihan mengetahui fakta yang ada kalau kamu bahkan tidak akan diberikan sebuah kesempatan untuk menjadi saksi pada peristiwa tersebut, kamu bahkan tidak akan hidup sampai saat itu tiba” ujar Sushima kesal

Chanakya menjawab perkataan Sushima dengan tenang “Betapa mirisnya kalau seluruh keturunan Maurya akan hancur hanya karena satu anak yang berperilaku tidak baik, ketika disana ada seorang anak yang baik pada keturunan yang sama maka kegelapanlah yang akan terjadi, aku mungkin saja sudah mati sehingga tidak bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan nanti tapi itu semua tidak cukup buatku untuk mencari tahu tentang masa depan, sejarah mungkin saja menerima kamu sebagai anak tertua Samrat Bindusara tapu mereka hanya akan memuji Ashoka ! Hanya Ashoka yang akan menjadi Samrat ! Dia akan menjadi pelayan rakyatnya, dia akan cintai oleh mereka ! Tidak hanya Magadha tapi dia akan menguasai seluruh hati negeri India ! Dia akan menguasai kemanusiaan, setiap keputusannya akan dilakukan oleh orang lain, tidak akan ada satu orangpun yang akan menghapus namanya dalam sejarah, orang yang melakukan hal itu akan gagal ! Waktu yang akan membuktikannya !” Helena dan Khalatak tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Chanakya “Lalu dimana dia yang disebut sebagai Samrat impian ?” ejek Sushima “Aku juga ingin tahu, mana dia ? Kenapa dia tidak datang untuk menyelamatkan gurunya ?” sela Charumitra, kemudian mereka semua mentertawakan Chanakya

Sementara itu di dalam penjara, Mir Khurasan sedang ngobrol dengan Dastan “Aku tidak akan mengampuni Bindusara atas apa yang telah dia lakukan !” ujar Mir Khurasan, Dastan menegur Mir Khurasan atas kesalahannya di masa lalu “Beberapa tahun yang lalu, kamu memaksanya untuk menikahi Bindusara dan menentang keinginannya ! Kamu bahkan tidak bertanya padanya apa yang dia inginkan, kamu harus bertanggung jawab atas kondisinya, kamu telah merubah takdirnya di hari kamu menetapkan persatuan dengan Bindusara !” ujar Dastan kesal “Aku memang telah membuat sebuah kesalahan terbesar dalam hidupku dengan menikahkan Noor dengan Bindusara, aku tidak akan pernah melupakan hal itu !” Dastan lalu mengingatkan Mir Khurasan kalau mereka adalah Khurasani “Kita tidak perlu menangisi hal ini, kita akan mengubah mereka ! Ini telah menjadi misi kita sejak dulu ! Kita selalu bisa menemukan jalan keluar dari permasalahan yang ada, aku telah menemukan satu jalan keluar” Mir Khurasan sangat penasaran “Semua orang akan memperhatikan setiap gerakan kita jadi berhati hatilah kali ini” Dastan masih yakin kalau mereka bisa keluar dari penjara itu dengan selamat “Aku telah memperingati Helena tentang konsekwensinya pada kasus yang terjadi padaku, dia akan mengeluarkan aku !” Mir Khurasan setuju dengan apapun yang akan di lakukan oleh Dastan, yang penting dia bisa menolong dirinya keluar dari penjara ini “Aku akan balas dendam atas kematian Noor ! Aku akan memenuhi impian terakhirnya, aku ingin Siamak duduk di tahta kerajaan Magadha !” ujar Dastan

Pada saat yang bersamaan Ashoka sudah sampai di istana, dia tidak bisa menemukan Chanakya dimanapun di dalam kamarnya “Dia bilang kalau dia hanya akan menunggu aku disini, dia bahkan tidak meninggalkan pesan apapun, aku harus segera memberitahunya segera tentang apa yang telah terjadi, dimana aku harus mencarinya ?” tak lama kemudian Ashoka melihat ada sebuah surat, Ashoka segera membacanya, surat itu berisi “Hal ini tidaklah penting, Ashoka akan datang dan menyelamatkan aku dan berhasil, yang terpenting adalah dia akan tetap menjaga pengetahuannya yang telah gurunya berikan padanya selama lamanya” Ashoka segera berlari ke tempat dimana di sebutkan dalam surat itu, sementara itu di tempat Chanakya “Aku tidak takut pada kematian pada saat ini, jika aku mati hari ini maka kematian kalian akan tiba segera !” ujar Chanakya tenang .. Sinopsis Ashoka Samrat episode 218 by Sally Diandra