Sinopsis Ashoka Samrat episode 215 by Sally Diandra

Sinopsis Ashoka Samrat episode 215 by Sally Diandra. Di kerajaan Magadha, di ruang sidang, semua anggota keluarga sedang berkumpul membahas soal penyerangan yang dilakukan oleh Noor dan Dastan “Noor telah menyerang kita tapi rasanya penyerangannya itu sangat mudah, sepertinya ada seseorang diantara kita yang menolong Noor, karena tanpa bantuannya pasti Noor dan Dastan tidak bisa masuk kedalam istana dengan sangat mudah seperti tadi” Bindusara mulai penasaran, Helena mencoba mengarahkan keragu raguan Bindusara dengan mengkambing hitamkan Aakramak yang telah meninggal namun Bindusara tidak percaya akan hal itu “Aakramak telah mati untuk kita, orang seperti itu harus kita hargai, aku akan mencari tahu siapa orang yang telah menolong Noor dan Dastan ! Pengkhianat itu tidak akan mendapatkan hukuman yang lain selain hukuman mati !” Helena pura pura menyetujui keputusan Bindusara “Kita seharusnya menanyai semua prajurit yang berada disini selama penyerangan tersebut” Khalatak mengangguk menyetujui perintah Bindusara

Chanakya sedang ngobrol dengan Ashoka “Kenyataan terbesar dan terpahit dalam kehidupan adalah ketika orang terdekatmu yang menikammu dari belakang, jika kamu Ashoka harus menghadapi permasalahan seperti ini dalam hidupmu maka kamu harus siap untuk bertarung dengan siapapun !” Ashoka menganggukkan kepalanya “Aku tidak akan mengampuni siapapun yang akan melukai ibuku dan tanah airku !” ujar Ashoka mantap, sementara itu, malam itu Helena menemui Dastan di penjara, Dastan sudah tahu kalau Helena pasti akan menemui dirinya “Kamu tahu kenapa aku masih hidup hingga saat ini ? Itu karena Bindusara ingin mengetahui siapa pengkhianat yang berada di dalam istana yang membantu aku dan Noor, aku mempunyai sebuah surat yang ditulis untuk Noor, Bindusara pasti tidak akan kehilangan keragu raguannya begitu membaca surat itu, dia harus tahu kalau Yunani adalah musuhnya juga !” ujar Dastan lantang, namun Helena tidak takut dengan gertakan Dastan “Kamu pasti tidak akan keluar dari sini dalam keadaan hidup meskipun kamu menyebut namaku sebagai pengkhianatnya !” ujar Helena tenang “Aku akan membuat kamu tunduk padaku, jika kamu ingin menyelamatkan dirimu sendiri maka kamu harus menyelematkan aku !” gertak Dastan lagi

Keesokan harinya, semua anggota keluarga kerajaan sedang berkumpul mengitari pembakaran untuk Noor, Bindusara sedang memikirkan masa lalunya bersama Noor “Jika saja aku bisa mengerti kemarahanmu, rasa cemburumu dan rasa ketidakamanan yang menggelegar dalam diri kamu, hal itu mempengaruhi pada anakmu sendiri” bathin Bindusara dalam hati, sementara dalam benak Siamak, Siamak terkenang akan pertemuannya yang terakhir dengan ibunya sambil menangis dan memegang kayu yang akan dibakar, Siamak kemudian menyalakan pembakaran tersebut, Siamak teringat ketika Ashoka pernah berkata untuk tidak mengganggu setiap ibu mereka, ketika Siamak hendak berbalik meninggalkan tempat itu, Ashoka berlutut di depan Siamak dan berkata “Siamak, maafkan aku, aku telah sangat menyakitkan kamu, aku akan menerima apapun hukuman yang akan kamu berikan padaku” pinta Ashoka dengan nada menyesal “Siamak, maafkan Ashoka ,,, dia melakukan hal itu untuk menyelamatkan ibunya” ujar Bindusara, Siamak kemudian memeluk Ashoka erat “Aku memaafkan kamu, kak” ujar Siamak kemudian berlalu dari sana, semua orang juga mengikuti Siamak kecuali Chanakya dan Helena, Chanakya mencoba mengajak Helena ngobrol “Aku bisa mengerti ketika Siamak tidak ditahan oleh mereka tapi yang aku tidak mengerti kenapa kamu juga tidak disandera oleh prajurit Khurasani, kenapa orang orang Khurasani mempunyai tempat yang special buat kamu sebagai orang Yunani ?” tanya Chanakya penasaran “Lalu apa yang ingin kamu katakan, Chanakya ?”, “Aku akan membuktikannya suatu saat nanti, waktunya sudah tidak lama lagi, Rajmata Helena” ujar Chanakya mantap

Sementara itu, Charumitra sedang memperhatikan boneka ilmu hitamnya yang di simpannya di dalam kamarnya, tiba tiba bebatuan yang disimpannya itu berubah menjadi putih, itu artinya ada seseorang yang sudah menyelamatkan Dharma, Charumitra teringat pada ucapan wanita penyihir tersebut “Seseorang telah datang dan tahu tentang ilmu hitam yang kamu lakukan ke Dharma” Charumitra berfikir kalau Chanakya telah menantangnya “Jika dia dibelakang ini semua maka dia pasti akan mendapatkan aku dan hukuman bagi yang melakukan ilmu hitam di kerajaan Magadha ini adalah kematian, Chanakya pasti akan memastikan aku akan mendapatkan hukuman itu !” ujar Charumitra cemas

Di tempat Chanakya, Radhagupta berkata pada Chanakya “Guru, kamu memang betul telah meragukan Purshottam, karena Purshottam sering sekali datang ke istana untuk bertemu dengan pangeran Sushima dan perdana menteri Khalatak”, “Tapi dia tidak datang lagi kesini untuk sementara waktu, aku yakin dia telah mati sekarang, Sushima dan Khalatak terlibat dengan semua hal ini, sekarang aku merasa ada sesuatu yang lebih dari itu, tapi masih sangat tersembunyi, Sushima itu seorang pangeran, kenapa dia mengambil uang dari harta kekayaan itu dengan atas nama membantu orang lain ? Kenapa dia sangat membutuhkan uang itu ? Aku harus mencari tahu sebelum semuanya berjalan tidak baik” ujar Chanakya “Tahta kerajaan Magadha adalah untuk menyatukan seluruh negeri India, siapapun yang mencoba untuk melakukan sesuatu dengan menentangnya maka dia harus keluar dari sini ! Aku telah bersumpah untuk menemukan keseluruhan kebenaran di hadapan Samrat Bindusara sampai petang nanti, aku akan mencari tahu siapa musuh kita itu” ujar Chanakya geram

Sementara itu Ashoka sedang ngobrol dengan seorang pria dari rakyat biasa, saat itu Ashoka sedang berada di pasar dengan menyamar, Ashoka bercerita tentang kondisi ibunya yang dialaminya baru baru ini, laki laki yang lain memberikan petunjuk kalau itu semua ada pengaruh ilmu hitam, lalu Ashoka meminta solusi pada mereka “Atau aku akan membuang 100 koin emas ini dengan percuma ? Aku akan menyerahkan koin emas ini pada siapa saja yang bisa menyembuhkan ibuku” orang orang mendengar jumlah uang tersebut, seorang pria menyarankan pada Ashoka untuk mencari di tempat yang lain “Disini tidak ada yang bisa menolong kamu !” namun dari kejauhan ada seorang pria yang membuntutinya

Di kamar Helena, Helena sedang menulis sebuah surat dengan bahasa kode, Helena takut kalau dirinya akan kehilangan Siamak, Helena kemudian memberikan surat itu pada seorang prajurit “Pastikan surat itu sampai di tangan ayahku dengan cepat ! Jaga surat itu dengan nyawamu !” ujar Helena sambil memberikannya sejumlah orang pada prajurit tersebut, tak lama kemudian ketika prajurit suruhan Helena sudah berada diluar, Chanakya mencegatnya, Chanakya sedang berhadap hadapan dengan prajurit yang di perintah oleh Helena, Radhagupta datang dari sisi yang lain, prajurit yang lain juga berusaha menangkapnya, prajurit itu berusaha untuk menelan surat tersebut, namun Radhagupta segera menariknya keluar dari mulutnya, Chanakya memerintahkan prajuritnya untuk mengambil surat yang tersisa dari orang itu meskipun itu berarti dengan membunuhnya

Ditempat Ashoka, laki laki yang mengikuti Ashoka dari belakang menawarkan sebuah bantuan “Aku dengar kisah ibumu, itu semua petunjuk dari ilmu hitam, aku tahu bagaimana melakukannya” Ashoka lalu memberinya sekantung koin emas “Selamatkan ibuku ! Tapi pertama, katakan dulu padaku, apakah kamu pernah mengobati seseorang sebelumnya ?” pria itu langsung mengangguk, Ashoka kemudian mengajaknya untuk mengikutinya “Aku hanya bisa melakukannya dari sini, orang orang banyak yang datang padaku dari jauh” Ashoka akhirnya menyetujuinya kemudian memberikan sekantong koin emas itu padanya dan melepas kumis palsunya, pria itu sangat ketakutan, Ashoka langsung menangkapnya “Ini adalah perbuatan yang ilegal dengan melakukan ilmu hitam di kerajaan Magadha ! Kamu pasti melakukannya pada anggota keluarga kerajaan, sekarang kamu akan mati !” laki laki itu mengatakan kalau dirinya tidak tahu apa apa tentang ilmu hitam “Aku ini hanyalah seorang preman, aku hanya ingin merampok uangmu itu, tidak ada seorangpun di tempat ini yang melakukan ilmu hitam itu, tapi wanita itu tidak pernah mengampuni siapapun !” Ashoka memaksanya untuk memberikan informasi padanya, akhirnya laki laki itu menceritakan pada Ashoka kalau ada seorang wanita yang tinggal di sebuah gua “Dia itu sangat kuat ! Aku sering membantunya dengan mencuri mayat mayat yang tidak diketahui asal usulnya, aku mengatakan sejujurnya !” Ashoka langsung bertanya tentang gua tersebut.. Sinopsis Ashoka Samrat episode 216