Sinopsis Ashoka Samrat episode 203 by Sally Diandra

Sinopsis Ashoka Samrat episode 203 by Sally Diandra. Ahenkara masih menggantung di tepi jendela, Ahenkara meminta Sushima untuk tidak melakukan hal ini padanya “Aku mohon, tolong aku, Sushima” Sushima tertawa sinis “Kalau aku menolong kamu, itu hanya akan menyebabkan sedikit penderitaan, jadi lebih baik kalau semua penderitaanmu itu pergi begitu saja setelah kejadian ini” Ahenkara menangis kesakitan ketika Sushima menyiramkan minyak panas dari lampu Diya ke tangan Ahenkara, Sushima sangat menikmati penderitaan Ahenkara, tangan Ahenkara terlepas dari tepi jendela “Orang orang akan mengira kalau ini semua adalah sebuah kecelakaan, tidak ada satu orangpun yang mengira kalau aku membunuh kamu” Ahenkara mencoba meyakinkan Sushima kalau dirinya akan menyetujui semua permintaan Sushima padanya, tepat pada saat itu Agraduta sampai di tempat mereka, Agraduta segera mendorong Sushima kemudian mengangkat Ahenkara ke atas, Ahenkara segera memeluk adik bayinya, akhirnya kembali Sushima dan Agraduta berhadapan satu lawan satu, Sushima memang sangat mengharapkan kedatangan Agraduta, Sushima segera mengeluarkan pedangnya dari selongsongnya “Kenyataan yang sebenarnya tentang dirimu akan terungkap di depan semua orang malam ini” ejek Sushima “Waktu yang akan menjawabnya, kenyataan yang sebenarnya milik siapa yang akan terungkap” balas Agraduta, mereka berdua kemudian saling bertarung satu sama lain, Sushima tahu kalau Agraduta tidak akan membunuhnya “Agraduta, tidak ada seorangpun yang akan menyelamatkan kamu malam ini” Ahenkara panik dan terkejut melihat mereka berdua yang sedang bertarung di depannya, tiba tiba Agraduta menutupi mulut Sushima dengan kain, dalam benaknya Agraduta berkata dirinya sendiri kalau dirinya tidak ingin melanggar peraturan yang ada tapi Sushima memaksanya melakukan hal itu, Agraduta segera melumpuhkan Sushima yang saat itu mulutnya masih tertutup oleh kain, Agraduta juga mencegah Sushima berdiri, Agraduta juga melakukan hal yang sama dengan menyiramkan minyak lampu Diya itu ke tangannya “Ini untuk seseorang yang sangat mencintai kamu yang telah kamu tipu ! Dan yang ini untuk terpisahnya seorang adik dari kakak perempuannya !” ujar Agraduta sengit, Ahenkara semakin panik, sedangkan Sushima berusaha untuk menyerang Agraduta namun gagal dengan semua usahanya, Sushima malah sengaja menjatuhkan sebuah vas bunga ke luar jendela, seorang prajurit melihat ke arah jendela tersebut ketika Agraduta memukul kepala Sushima di jendela

ashoka cover122Sementara itu di tempat Bindusara, saat itu Charumitra memasuki kamar Bindusara “Apakah ada alasan khusus, sehingga kamu memasuki kamarku, Maharani Charumitra ?”, “Aku datang kesini mau meminta maaf atas semua perbuatan Sushima tapi sebenarnya niatnya itu baik, dia selalu mendukung Magadha sepanjang waktu, sedangkan Agraduta mencoba untuk menghasut rakyat untuk melawan Sushima, dia berhasil melakukan hal itu, Ashoka juga terpengaruh olehnya, Agraduta saat ini telah menunjukkan siapa dirinya yang sebenarnya pada semua orang, mereka baru menyadari kalau Agraduta adalah musuh mereka, bukan teman, jika semua orang bisa memahami sendiri hal ini pada awal mula, maka Sushima pasti tidak harus melakukan hal itu semua, dia telah membuktikan kalau dia memang layak untuk memerintah Magadha di masa depan” Charumitra berusaha meracuni pikiran Bindusara, pada saat yang bersamaan salah seorang prajurit menghampiri Bindusara dan mengabarkan padanya tentang Agraduta yang hendak melempar Sushima keluar dari jendela, Bindusara dan Charumitra kaget dan bergegas naik ke atas diikuti beberapa orang, saat itu Agraduta masih terus menerus memukul Sushima, ketika Bindusara mengetuk pintu kamar Ahenkara, Ahenkara semakin panik dan meminta agar Agraduta melarikan diri dari jendela namun Agraduta menolaknya “Malam ini aku akan mengatakan semua kebenaran yang ada pada Samrat Bindusara” namun Ahenkara menolak “Tidak ada seorangpun yang melakukan keadilan disini, Agraduta ,,, jangan lakukan kesalahan, aku katakan padamu, ikutlah denganku” ujar Ahenkara yang saat itu melihat Sushima sedang mengambil belatinya, Ahenkara berteriak memanggil Agraduta untuk menghindar sambil mendorong tubuh Agraduta dan mengambil sebuah pisau yang terletak di dekat nampan buah buahan yang berada di dekatnya kemudian secara reflek menusukkan pisau itu ke tubuh Sushima, Sushima langsung jatuh tersungkur di lantai, sementara di luar Bindusara memerintahkan para prajuritnya untuk mendobrak pintu kamar itu, sedangkan di dalam kamar Agraduta bersimpuh di sebelah saudaranya “Aku tidak akan membiarkan apapun yang terjadi padamu, kak” ujar Agraduta, Ahenkara nampak ketakutan yang amat sangat seumur hidupnya “Jika Samrat Bindusara tahu kalau aku yang melakukan ini maka dia pasti akan membunuhku, sama seperti yang dia lakukan pada ibuku, tolong aku” Agraduta mencoba meyakinkan Ahenkara kalau Bindusara tidak akan memberikan hukuman apapun padanya “Kita akan menceritakan semuanya pada Samrat Bindusara” tepat pada saat itu semua orang masuk ke dalam kamar Ahenkara, semua orang terkejut, Charumitra segera membawa Sushima keluar dari sana bersama beberapa prajurit untuk segera mencari bantuan

Semua orang yang ada dikamar itu terkejut melihat kejadian barusan “Dia ini memang telah menentang pangeran Sushima sejak awal mula, cuma dia yang menyerang Sushima, dia ini ingin membunuhnya” ujar Khalatak sambil menunjuk ke arah Agraduta, Bindusara segera mencabut pedangnya dan seolah olah hendak membunuh Agraduta namun Bindusara malah melepas cadar dari wajah Agraduta, Bindusara benar benar kaget ketika mengetahui siapa sebenarnya Agraduta yang ternyata adalah Ashoka, semua orang yang berada disana juga sangat terkejut, Bindusara benar benar tidak percaya, Helena juga merasa heran mengapa Ashoka harus melakukan semua ini ? “Ashoka, kenapa kamu melakukan hal ini semua ?” Ashoka menjawab kalau dirinya ingin mengatakan pada ayahnya tentang semua yang terjadi di kerajaan Magadha selama ayahnya tidak ada, namun Khalatak langsung memotong ucapannya “Tapi semua orang tahu apa yang telah kamu lakukan sebagai Agraduta, kenyataan yang sebenarnya tentang kamu telah terbongkar !” ujar Khalatak, Helena sebenarnya ingin mendengar cerita Ashoka, namun rupanya Bindusara tidak begitu tertarik, Bindusara lebih tertarik pada siapa yang melukai Sushima.

Di kamarnya, Charumitra menangis melihat keadaan Sushima yang terluka dan hanya diam saja “Dia telah kehilangan banyak darah, Maharani Charumitra ,,, rasanya sangat tidak mungkin untuk menghentikan aliran darahnya” ujar tabib namun Charumitra tidak menggubrisnya “Katakan padaku sekali lagi, dia baik baik saja bukan ?” Charumitra benar benar terkejut ketika mengetahui kalau tabib malah memberikan penderitaan yang lebih pada anaknya dengan menghentikan aliran darahnya “Anakku telah sangat menderita, kenapa kamu lakukan itu !” bentak Charumitra, tabib berusaha membuat Charumitra mengerti kalau hanya dengan cara ini untuk menolong Sushima

Di kamar Ahenkara, Khalatak terus berusaha memojokkan Ashoka “Pembunuhnya itu yang memegang belati di tangannya” ujar Khalatak “Aku tahu siapa anakku, dia tidak akan pernah melukai saudaranya, aku yakin pasti ada orang lain selain kedua bersaudara ini, aku tahu siapa yang telah melakukannya, seharusnya aku tahu kalau ular adalah ular, dulunya aku tidak percaya tentang hal ini tapi hari ini telah membuktikan kalau darah pengkhianat pasti akan membuat seorang pengkhianat juga !” Ahenkara panik mendengar ucapan Bindusara “Aku berharap aku bisa mendengarnya dari Sushima, aku seharusnya menghukum kamu, Ahenkara ! Aku tidak berharap kalau kamu akan melakukan balas dendam, kami telah menerima kamu dengan senang hati, anakku mencintai kamu, mempercayai kamu, lalu kamu berusaha untuk membunuhnya ?” ujar Bindusara sambil berusaha menyerang Ahenkara namun Ashoka mencegahnya dengan belati yang berlumuran, pada saat yang bersamaan Dharma terbangun dari tidurnya “Bagaimana aku bisa ada disini ?” bathin Dharma dalam hati sambil memikirkan Ashoka, sementara itu di kamar Ahenkara, Bindusara sangat terkejut melihat tingkah Ashoka “Ayah, jangan salahkan Ahenkara karena aku yang telah melukai Sushima” Bindusara langsung tidak bisa berkata kata apa apa lagi.. Sinopsis Ashoka Samrat episode 204 by Sally Diandra