Sinopsis Ashoka Samrat episode 202 by Sally Diandra. Akhirnya Ashoka sampai di rumah prajurit yang membawa adik Ahenkara, dilihatnya adik Ahenkara sedang menangis, Ashoka memasuki rumah si prajurit dan meminta pada istri prajurit untuk membawakan sesuatu untuknya untuk dimakan, tanpa menaruh rasa curiga, istri si prajurit pergi untuk mengambilkan makanan itu, Ashoka segera mengambil adik Ahenkara dan segera berlalu dari sana, ketika istri si prajurit kembali, ternyata Ashoka telah pergi bersama adik Ahenkara, istri si prajurit tertegun
Sementara itu di kerajaan Magadha, semua warga penduduk mengeluh pada Bindusara kalau Agraduta telah menyerang mereka “Tolonglah kami, Samrat ,,, Agraduta telah menyerang desa kami dan membunuh saudara saudara kami” Bindusara geram “Tidak ada seorangpun yang diijinkan menyakiti rakyatku ! Ashoka bisa saja mendukungnya tapi bagiku Agraduta adalah teroris, aku memberikan kesempatan padanya untuk datang dan bertemu denganku tapi niatnya rupanya untuk membunuh rakyatku dan menguasainya, aku nyatakan dia sebagai seorang pengkhianat kerajaan Magadha, aku ingin dia di tangkap hidup atau mati !” ujar Bindusara lantang, pada saat yang sama saat itu Ashoka sedang menggendong adik Ahenkara, istri prajurit dan prajurit lainnya mengikutinya dari belakang dengan pedang di tangan mereka masing masing, Ashoka segera meletakkan adik Ahenkara itu di tanah dan berpura pura menyerah namun sedetik kemudian Ashoka menyerang para prajurit dan bergegas mengambil adik Ahenkara lalu bersembunyi di suatu tempat, para prajurit mulai mencarinya dimana mana namun tidak ketemu, akhirnya para prajurit segera berlalu dari tempat itu, setelah keadaan aman, Ashoka segera keluar dari tempat persembunyiannya dan berkata pada adik Ahenkara “Tak lama lagi aku akan membawamu ke kakakmu” ujar Ashoka
Di kerajaan Magadha, Bindusara merasa seharusnya Chanakya ada di istana bersamanya saat ini, tepat pada saat itu Dharma memasuki kamarnya seraya berkata “Jika kamu tidak mau menjadikan Ashoka sebagai putra mahkotamu maka ,,,” Bindusara langsung menyahut ucapan Dharma “Ini tentang masa depan kerajaan Magadha dan aku akan memilih seseorang yang memang paling pantas dalam hal ini”, “Jika kamu tidak bisa memenuhi keinginanku maka penuhilah keinginanku yang lain, aku ingin istana yang lain hanya untukku dan Ashoka saja” pinta Dharma “Kenapa ?”, “Karena aku telah hidup sulit selama kurang lebih 14 tahun dan disini aku merasa seperti seseorang memberikan racun padaku ketika aku makan, aku merasa Ashoka di perlakukan sebagai anak biasa di sini, aku tidak ingin tinggal seperti seorang pengemis lagi, aku ingin meminta segalanya lagi sekarang, aku ingin hidup dengan penuh hormat” ujar Dharma “Apakah ada yang terjadi padamu, Dharma ?”, “Jika kamu tidak bisa memberikan aku hak maka Ashoka bisa saja merebut haknya juga, aku telah banyak mengajarinya” Bindusara tertegun “Aku tidak percaya pada apa yang kamu bicarakan ini, Dharma” ujar Bindusara kemudian berlalu meninggalkannya, Dharma tersenyum sinis, ternyata dia bukan Dharma melainkan Charumitra yang menyamar menjadi Dharma, Bindusara melihat Dharma dalam tubuh Charumitra karena dirinya dibawah pengaruh ilmu hitam Charumitra
Salah satu prajurit mengumumkan pada semua orang siapa saja yang bisa menangkap Agraduta hidup atau mati akan mendapatkan hadiah !” dari kejauhan Ashoka mendengarkan ini semua “Semua orang ternyata membenci Agraduta, Samrat Bindusara ingin bicara dengan Agraduta tapi anggapannya juga keliru tentang Agraduta, aku harus segera mengembalikan adik Ahenkara ini padanya, setelah itu aku akan menceritakan semua kebenaran tentang Agraduta pada ayah” ujar Ashoka, pada saat yang bersamaan Ahenkara juga mendengar pengumumman tentang Agraduta dan berkata pada dirinya sendiri “Apakah aku telah melakukan kesalahan dengan mempercayai Agraduta ? Apakah dia akan melindungi adikku ? Aku harus menceritakan semuanya pada Ashoka” tiba tiba Sushima muncul di kamar Ahenkara dan berkata “Ashoka atau Agraduta ?” Ahenkara terkejut melihat kehadiran Sushima yang secara tiba tiba, Sushima sangat marah pada Ahenkara, sejurus kemudian Sushima segera mencekik lehernya sambil berkata “Apa yang kamu pikirkan bahwa aku tidak akan tahu segalanya ? Aku bisa mengenali seorang pengkhianat meskipun dia mengenakan pakaian seorang pelayan” ujar Sushima yang teringat ketika Sushima melihat Ahenkara mengenakan pakaian pelayan ketika Ahenkara pulang ke istana, dan dia juga mendapat kabar dari prajuritnya kalau Ahenkara pergi menemui Agraduta, Ahenkara tertegun “Aku telah menjauhan kamu dari adikmu untuk menghukum kamu tapi kamu malah menyatakan kematian adikmu sendiri dengan meminta bantuan pada Agraduta !” ujar Sushima lantang
Sementara itu, Bindusara teringat akan perilaku Dharma yang sangat aneh, Bindusara gelisah dan tidak percaya, tepat pada saat itu Charumitra menghampirinya “Aku butuh ketenangan, Maharani Charumitra ,,, aku ingin istirahat”, “Aku telah menikah denganmu yang pertama kali, aku telah menghabiskan waktuku lebih banyak denganmu dan aku tau apa yang sedang kamu pikirkan saat ini, aku ini pendamping hidupmu jadi kamu bisa membicarakannya dengan aku” Charumitra berusaha membujuk Bindusara agar terbukan dan dekat lagi dengannya “Aku hanya tidak pernah mengira kalau Dharma akan sangat berubah seperti ini”, “Lingkungan sekitar bisa merubah orang, Dharma itu bukan berasal dari keluarga kerajaan, dia dan Ashoka mendapatkan semua ini secara tiba tiba jadi mereka tidak bisa mengatasinya, ibu mana yang tidak ingin anaknya mendapatkan segalanya dalam kehidupannya ? Aku akan menghabiskan waktuku bersama dengan Dharma maka dia akan baik baik saja” ujar Charumitra, Bindusara tampak merenung dan memikirkan segalanya “Semuanya telah berubah di istana ini, Dharma telah menjadi serakah dan Charumitra menjadi lebih tenang dan tulus” ujar Bindusara, pada saat yang bersamaan Sushima melempar Ahenkara hingga jatuh dari jendela, namun Sushima berhasil memeganginya, Ahenkara meminta pada Sushima untuk mengangkatnya keatas tapi Sushima malah tertawa dan berkata “Tidak ada orang yang akan menolong kamu !” ejek Sushima… Sinopsis Ashoka Samrat episode 203 by Sally Diandra