Kekasih Kelabu bag 2 by Meysha Lestari

Kekasih Kelabu bag 2 by Meysha Lestari. Tony Herlambang membuka pintu dengan perlahan, takut membangunkan penghuni rumah yang sangkanya pasti sudah tertidur pulas. Tapi dugaannya salah, saat dia melihat ibunya, Erna Diana berdiri menunggunya di pintu dapur dengan tangan bersendekap siap menghakimi.

Tony Herlambang menghampiri ibunya, dan merayunya dengan sebuah pelukan mesra dan ciuman lembut di pipi, “mama kenapa belum tidur?”

“mama sengaja menunggumu. Darimana saja kau? Kenapa pulang selarut ini? Jangan bilang ada rapat di kantor. Karena kalau memang benar, ayahmu pasti sudah memberitahu aku.” Kejar nyonya Dinata.

Tony mengerling nakal ke arah ibunya. Dia mengambil gelas, menuang air dingin dari dispenser lalu meminumnya, “tadi memang ada rapat. Tidak sampai malam…”

“lalu kau kemana saja? Menemui wanita itu lagi?” tanya Nyonya Dinata dengan nada ketus.

“Natalia namanya ma… Natalia…”

“Aku tidak ingin tahu namanya… tidak perlu tahu juga. Pokoknya mama tidak suka kalau kau menemui wanita itu lagi. Dia tidak pantas menjadi istri mu, menjadi menantu keluarga kita…” cerca nyonya Dinata.

kekasih kelabukuTony yang sudah hapal dengan peragai mamanya jika berhubungan dengan masalah yang satu ini, tidak coba membantah atau menyela. Meski dalam hatinya dia ingin menjelaskan siapa sebenarnya Natalia. Agar ibunya  mengerti dan tidak membenci wanita yang sama sekali tidak di kenalnya dan hanya dia lihat dari koran gosip daerah. Tapi Tony tahu, mamanya bukan wanita yang bisa di yakinkan dengan mudah. Karena itu untuk menghindari perdebatan yang tidak ada gunanya dia memilih aman, yaitu berdiam diri.

Melihat kediaman putranya, nyonya Dinata menghampiri Tony dan mengelus lengannya dengan lembut, “dengar nak, mama telah menemukan wanita yang cocok untukmu. Yang serasi dan pantas mendampingimu. Dia cantik, berpendidikan, dan dari keluarga terhormat…”

“Ma…!”

“Jangan menolak! Kalau kau ingin melihat mama dan papa bahagia di hari tua, maka kau harus menuruti apa kata mama. Tinggalkan wanita itu…! Menikahlah dengan wanita yang telah mama pilihkan untukmu!”

“Wanita itu mungkin …menurut mama pantas untukku. Tapi apakah dia akan mau menikah denganku kalau tahu aku mencintai orang lain?” tanya Tony diplomatis. Tony menatap nyonya Dinata dengan tatapan memohon, “aku mohon ma, jangan paksa aku menikah dengan wanita yang tidak kucintai. Aku ingin mama dan papa bahagia. Tapi aku juga ingin bahagia! Dan kebahagiaanku adalah jika mama mengizinkan aku menikahi wanita yang kucinta..”

“Tidak akan! Selama mama masih hidup, mama tidak akan mengizinkan kau menikahi wanita penghibur itu. Tidak akan pernah! Kalau sampai itu terjadi, mama akan menyuruh papa mencoret namamu dari daftar ahli waris kami…”

“Apakah menurut mama aku tidak bisa hidup tanpa warisan papa? Mama terlalu menganggap remeh diriku! Bagaimanapun aku adalah putra tuan Dinata. Ada darah papa di nadiku. Aku mewarisi semangat pantang menyerah papa dalam darahku. Kalau hanya masalah harta, aku bisa bekerja dan mendapatkannya. Aku tidak butuh warisan papa!”

“Kau mungkin bisa! Tapi aku tidak yakin wanita itu mau menerimamu kalau kau bukan siapa-siapa.”

“Bagaimana bisa mama berkata begitu tentang dia? Mama bahkan tidak mengenalnya,” sela Tony.

“Apa kau mau mencobanya?” tantang nyonya Dinata

Tony balik bertanya, ” Apakah mama akan mengizinkan aku mencobanya?”

“Tidak! Aku tidak akan membiarkan dirimu merusak masa depanmu sendiri dan nama besar keluarga Dinata…”

“aku sudah menebaknya..” guman Tony lirih tanpa rasa kecewa.

“Pokoknya kalau kau ingin mama bahagia dan hidup lebih lama, kau harus menuruti apa kata mama. Temui wanita yang mama pilihkan untukmu besok. Mama yakin kau pasti akan menyukainya.”

“Bagaimana kalau dia yang tidak menyukaiku?”

“Berarti dia bukan jodohmu. Dan mama tidak bisa memaksa dia untuk menikahimu. Tapi kalau dia menyukaimu dan setuju dengan perjodohan ini, kau harus menikahinya…”

“Harus??”

“Ya harus! Itu kalau kau ingin melihat mama bahagia dan hidup lebih lama! Jangan lupa temui dia besok. Mama telah mengundang mereka datang kesini jam 5. Awas, jangan sampai telat. Kalau tidak…” ancam nyonya Dinata..

“..namaku di coret dari daftar ahliwaris papa.” potong Tony santai.

Nyonya Dinata menyerigai senang, “jadi ingat! Jangan sampai telat! Mengerti??”

Tony mengendikkan bahu pasrah. Setelah merasa puas dengan jawaban Tony, nyonya Dinata segera beranjak pergi. Tony menatap kepergian mamanya sambil geleng-geleng kepala. Walau dengan begitu banyak ancaman dari mamanya, Tony tetap optimis kalau dirinya pasti bisa mengelak dari perjodohan ini. Ini bukan pertama kali dia di jodohkan. Dan seperti yang sudah-sudah, dia akan memastikan kalau wanita yang di jodohkan dengannya akan menolak perjodohan ini….   Kekasih Kelabu bag 3