Sinopsis Ashoka Samrat episode 167 by Sally Diandra. Di kamar Sushima, saat itu Sushima sedang ngobrol dengan ibunya, Maharani Charumitra “Aku akan terus mencari tapi tidak ada seorangpun yang akan menemukan bukti yang menentang aku !” Charumitra segera menghampiri anaknya itu dan menampar pipi Sushima dengan keras seraya berkata “Kamu itu bodoh dalam membuat rencana apapun ! Kamu telah membuat sebuah rencana secara terburu buru, bahkan tidak berfikir tentang bagaimana konsekwensinya kalau tertangkap, kamu fikir Kamakshi meninggal dengan sendirinya ?” Charumitra teringat ketika Charumitra menghampiri Kamakshi dan memberikan sebuah bungkusan kain merah ke Kamakshi, Kamakshi merasa senang menerimanya, dikiranya itu adalah hadiah koin emas untuknya namun ketika dibukanya kain merah tersebut ternyata ular kobranya keluar dari dalam kantong merah dan langsung menggigit Kamakshi hingga akhirnya Kamakshi tewas, Shushima terperangah mendengar cerita ibunya “Jika ibu tidak membunuh dia maka kamu pasti akan dalam masalah yang besar !” ujar Charumitra kesal “Nasib Ashoka memang sangat mujur” ujar Sushima sinis, Charumitra segera menarik tangan Sushima dan menaruh tangan Sushima diatas nyala api, Sushima berteriak keras “Ibu, itu menyakitkan !” Charumitra tidak bergeming, tangan Sushima terus dipegangnya hingga Sushima merasa tangannya kepanasan seraya berkata “Kamu ini tidak bisa menghadapi penderitaan sekecil ini lalu bagaimana kalau kamu harus menghadapi penderitaan kehilangan tahta kerajaan ?” ujar Charumitra sambil melepas tangan Sushima, Sushima segera mengibas ngibaskan tangannya yang panas “Kita tidak boleh kalah sampai sekarang ! Ayahmu akan meninggalkan istana untuk melakukan pooja, jika semuanya berjalan dengan baik maka Chanakya akan pergi bersamanya juga, ibu harus membuat sebuah rencana, sekarang panggil perdana menteri Khalatak !” Sushima menurut dan segera keluar mencari Khalatak
Sementara itu Chanakya menemui Bindusara di ruangan pribadinya “Guru, tahun ini adalah tahun yang baik, kita telah berhasil menangkap musuh musuh kita, aku juga telah menemukan Dharma dan Ashoka, jadi aku ingin melakukan pooja untuk mengucap syukur atas semua ini, ayahku juga ingin agar kamu melakukan pooja ini untuknya, jadi aku rasa pooja ini tidak akan lengkap tanpa kehadiran dirimu dan itu adalah keinginan terakhir ayah padamu agar kamu melakukan pooja untuknya” ujar Bindusara dengan sikap memelas sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada memohon pada Chanakya “Ayahmu memang sudah seperti anakku sendiri jadi aku akan memenuhi keinginan terakhirnya tapi melihat situasi yang ada di kerajaan Magadha, aku rasa seharusnya kita tunda dulu perjalanan ini sampai bulan depan, Samrat” ujar Chanakya cemas “Jika kita tunda maka musuh akan mengira kalau aku ini takut pada mereka, guru ,,, apalagi Aakramak akan ada disini untuk melindungi keluargaku” ujar Bindusara lagi “Tapi, Samrat ,,,” belum juga Chanakya menyelesaikan ucapannya tiba tiba Khalatak datang dan memotong ucapan Chanakya “Chanakya benar, Samrat ! Situasinya memang sedang tegang saat ini, anda seharusnya tidak meninggalkan singgasana, tapi aku tahu kalau Samrat Bindusara pasti tetap akan memutuskan siapa yang akan menjadi putra mahkota tapi anda harus mengumumkannya terlebih dahulu sebelum anda pergi dari disini dan dia akan duduk di singgasana” ujar Khalatak “Lalu siapa yang menurut kamu pantas untuk menggantikan posisiku sementara waktu ?” sela Bindusara “Aku pikir pangeran Sushimalah yang tertua diantara yang lain, dia bisa diberi tanggung jawab mengenai hal ini” Chanakya terlihat tidak suka dengan ucapan Khalatak “Tapi pangeran Ashoka juga telah menunjukkan kemampuannya selama ini, dia juga mampu untuk duduk di singgasana” sela Chanakya “Kalau begitu kita harus mengadakan kompetisi antara pangeran Sushima dan pangeran Ashoka, biarkan para guru yang akan memutuskan jawabannya agar lebih memuaskan, pemenangnya akan menjadi Samrat untuk sementara waktu” ujar Khalatak lagi “Itu ide yang bagus !” ujar Bindusara, Chanakya juga setuju dengan ide tersebut
Di kamar Sushima, Sushima sangat senang ketika ide ibunya diterima oleh ayahnya untuk mengadakan kompetisi, sambil memutar mutar tubuh ibunya, Sushima berkata “Ibu, kamu telah membuat sebuah ide yang benar benar briliant ! Ashoka pasti akan kalah !” ujar Sushima optimis dengan senyumnya yang mengembang, Charumitra juga tersenyum senang, sementara Khalatak hanya memperhatikan tingkah Sushima “Ibu telah melakukan tugas ibu tapi kamu harus melakukan tugasmu sekarang !” ujar Charumitra “Pangeran Sushima, kamu harus lebih bersemangat dalam situasi seperti ini !” ujar Khalatak sambil menyerahkan sebuah catatan ke Sushima
Di koridor istana, Sushima menghampiri Siamak dan menceritakan tentang kompetisi tersebut “Tidak ! Ashoka tidak mungkin menipu aku ! Dia tidak bisa mencoba merebut tahta kerajaan dari aku !” ujar Siamak lantang “Seorang anak yang bisa melibatkan nyawa ibunya dalam bahaya untuk menjadi seorang pangeran, maka dia juga bisa memalsukan persahabatannya” ujar Sushima sinis “Kenapa aku harus percaya sama kamu ? Aku tahu kamu bahkan bisa membunuh aku demi sebuah tahta kerajaan” ujar Siamak kesal “Kamu benar tapi aku tidak menutupi sesuatu, aku ini apa adanya, aku ya aku ! Aku tidak pernah memalsukan persahabatanku dan semuanya, sementara kamu telah di tipu oleh banyak orang, inilah saatnya memutuskan apa yang seharusnya kamu lakukan !” ujar Sushima sambil tersenyum sinis
Di ruangan pribadi Bindusara, Ashoka menghadap ke ayahnya “Ayah, kenapa kamu tidak memilih Siamak yang duduk di tahta kerajaan ? Dia itu anaknya baik” ujar Ashoka “Ayah senang kalau kamu mendukung saudaramu tapi Siamak itu masih sangat muda, jiwanya baru saja terguncang atas kematian pangeran Justin, jika dia mengambil keputusan yang salah setelah duduk di singgasana itu maka dia akan disalahkan dan dia akan lebih tertekan lagi” jelas Bindusara “Maafkan, aku ayah ,,, aku menanyakan tentang keputusanmu”, “Tapi ayah senang karena kamu berdiri bukan untuk menentang saudaramu sendiri tapi untuk mendukung saudaramu !” ujar Bindusara bangga, Ashoka hanya tersenyum dan berkata “Jika hanya kak Sushima yang mengambil bagian ini maka aku juga harus siap untuk berkompetisi” sela Ashoka kemudian “Semua doa doaku akan selalu bersama kamu, Ashoka” Ashoka segera menyentuh kaki ayahnya dan meminta restu padanya, tepat pada saat itu Siamak dan Sushima melihat mereka dari kejauhan “Lihat ! Apa yang telah temanmu lakukan ?” Siamak melihat kearah Ashoka dan Bindusara, kemudian segera pergi berlalu dari sana dengan perasaan kesal, Ashoka yang sempat melihat Siamak segera menghampirinya dan memanggilnya tapi Siamak terus berjalan, Siamak tidak menggubris panggilan Ashoka, Siamak terus berjalan meninggalkannya, Ashoka tertegun dengan perubahan sikap Siamak “Ada apa dengan dirinya ?” bathin Ashoka dalam hati
Di kamar Helena, Helena dan Noor juga sedang menyusun siasat mereka “Rani Noor, jika kita memaksa Siamak untuk ikut bergabung dalam kompetisi ini maka Chanakya pasti akan mencurigai kita, dia pasti akan mencari tahu sebenarnya anak siapa Siamak ini, aku mungkin bisa saja diam tapi kamu pasti akan mengungkapkannya” ujar Helena tenang “Dengan memojokkan Siamak pada situasi yang terjepit seperti ini, itu artinya Siamak harus merebut haknya ! Dan dia akan melakukan itu !” ujar Noor kesal dengan tatapan sadisnya
Di ruang pribadi Chanakya, Ashoka menemui gurunya disana “Guru, ayah memang benar, Siamak belum layak untuk menempati tahta kerajaan tapi aku tidak bisa melihat kalau dia tidak ikut dalam kompetisi ini, aku harus mengatakan padanya kalau aku tidak tertarik untuk mendapatkan tahta kerajaan” ujar Ashoka sedih “Pangeran Ashoka, kamu benar benar ingin melayani bangsamu bukan ? Apakah kamu bisa menjamin selama ayahmu tidak ada disini, kamu bisa memastikan bahwa bangsamu dalam keadaan aman dan kamu melayani mereka dengan baik, apakah kami bisa mengharapkan ini dari kamu ?” tanya Chanakya, sesaat Ashoka berfikir lalu berkata “Baiklah, siapkan aku untuk latihan besok, guru” pinta Ashoka
Kembali ke kamar Sushima, Khalatak memberikan sebuah catatan pada Sushima untuk Sushima pelajari, Khalatak kemudian menanyakan beberapa pertanyaan pada Sushima “Pertanyaan itu sangat kurang, perdana menteri” ujar Sushima sombong “Para guru hanya akan menanyakan pertanyaan pertanyaan ini saja, Sushima” Khalatak mengangguk membenarkan ucapan Charumitra yang juga berada disana “Baiklah aku akan belajar menjawab pertanyaan pertanyaan ini dari hati dan Ashoka pasti akan bisa aku kalahkan !” ujar Sushima sombong
Diruang pribadi Chanakya, saat itu Ashoka hendak belajar sesuatu dari Chanakya namun tiba tiba Chanakya berkata “Ashoka, pengetahuan setiap orang di setiap daerah itu berbeda beda, sangatlah tidak mungkin untuk mengajarkan padamu semuanya jadi aku telah memutuskan untuk tidak mengajarkan apapun pada kamu” Ashoka tertegun dengan ucapan gurunya seraya berkata “Bukankah kamu ingin aku ambil bagian dari kompetisi ini dan memenangkan kak Sushima, aku ini memang tidak berpendidikan” ujar Ashoka cemas “Ashoka, kamu tidak bisa di didik dalam waktu satu hari saja, tapi aku bisa mengatakan padamu apa yang bisa membuat kamu menang dalam kompetisi ini, kamu harus berfikir menggunakan hatimu, itu adalah kekuatan kamu tapi hati juga bisa membuat kita jadi emosi jadi kamu harus bisa mengontrol emosimu atau perasaanmu sendiri, kemenanganmu tergantung pada bagaimana kamu berfikir secara logika, aku tidak mempunyai sesuatu yang bisa aku ajarkan padamu” Ashoka kemudian meminta restu pada Chanakya dan meninggalkan gurunya itu, Radhagupta yang melihatnya sedari tadi merasa bingung dan penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Chanakya terhadap Ashoka
“Guru, apa yang kamu lakukan barusan ? Kamu sama sekali tidak mengajarkan apa apa padanya, kamu seharusnya mengajarkan padanya beberapa pelajaran dasar, pangeran Sushima pasti akan belajar semuanya” ujar Radhagupta heran “Mereka memang akan mencoba untuk menyerang Ashoka” ujar Chanakya tenang “Ashoka sendiri tidak menginginkan tahta kerajaan, dia mengatakan hal itu dengan jelas” ujar Radhagupta cemas “Ashoka itu tidak memiliki gagasan kalau dia itu memerlukan posisi tersebut untuk penunjukkannya, dia harus memiliki tahta untuk melayani rakyatnya, untuk melindungi bangsanya, biarkan saja di terpuruk untuk saat ini, dengan begitu dia akan menyadari betapa pentingnya semua ini” ujar Chanakya mantap “Lalu bagaimana dengan kompetisinya ? Bagaimana jika nanti pangeran Sushima yang menang, guru ?” Radhagupta mulai semakin cemas dan gelisah “Dia akan menjadi Samrat untuk sementara waktu, Ashoka memerlukan kesempatan untuk melayani tanah airnya, Ashoka itu memiliki kemampuan untuk menjadi Samrat yang sangat hebat lebih hebat dari Samrat Chandragupta dan dia juga mempunyai kemampuan untuk menjadi Samrat yang terburuk ! Saat ini Ashoka tidak dalam bimbinganku, tapi suatu hari nanti aku yakin dia akan datang padaku untuk meminta bimbingan padaku, maka pada saat itu aku akan membimbingnya tapi sebelum itu semua terjadi maka biarkan saja Ashoka belajar sesuatunya sendiri” ujar Chanakya lugas… Sinopsis Ashoka Samrat episode 168 by Sally Diandra