Sinopsis Jodha Akbar episode 196 by Nanliza

Sinopsis Jodha Akbar episode 196 by Nanliza. Jalal tersenyum untuk Ruq. Dia meletakkan stik coughan di atas pundaknya dan mengangkat wajah menatap ke ke jauhan. Tiba-tiba pandangannya menangkap sesuatu, Jalal kaget, dia segera membuang tongkat di tangannya dan tanpa buang waktu memacu kudanya. Semua menatap keran dan terkejut atas tindakan Jalal. Apalagi saat jalal mencabut belati dan melemparkannya ke arah Atgah. Semua orang tercengah kaget. Hanya Sharif yang tersenyum gembira, saat Atgah roboh ke tanah. Padahal pisau Jalal bukan di tujukan pada Atgah, tapi pada orang yang menikam punggung atgah. vlcsnap-2015-01-09-11h38m55s39Pembokong itu langsung jatuh ke tanah ketika dadanya tertikam lemparan belati Jalal.  Melihat itu suasana tegang tercipta, Jiji anga bahkan sampai pingsan.

Jalal turun dari kudanya dan menghampiri Atgah yang tergeletak di tanah. Jalal mencabut belati di punggung Atgah dan menyuruh prajurit memanggil tabib. Tubuh atgah di bawa ke rumahnya. Jalal memerintahkan prajurit untuk memeriksa siapa penyerang atgah. Atgah di baringkan di tempat tidur di kelilingi Jalal dan para Ratu, juga Jiji anga. Tabib berkata, “syukurlah dia tidak menderita luka berat. Dia akan pulih setelah istirahat yang cukup.” Semua terlihat sedikit lega, hanya Maham anga yang terlihat kecewa. Melihat jalal menkhawatirkan dirinya, Atgah berkata, “ini hanya luka ringan, Yang Mulia. Aku akan segera pulih.” Jiji anga dengan cemas mengingatkan Atgah kalau tabib menyuruhnya istirahat dan melarangnya untuk bangun. Jalal mendukung Jiji anga dan menyuruhnya beristirahat beberapa hari. Atgah menjawab kalau dia adalah prajurit, luka seperti itu tak ada arti baginya, “..adalah tugasku untuk melindungimu. Aku tidak boleh istirahat, yang Mulia.” Ruq menyela, dia menyuruh atgah istirahat dan mereka akan menunjuk orang lain untuk menggantikan tugasnya sampai dia sembuh. Jalal setuju dengan usulan Ruq. Jalal menyuruh Maham mengambil alih tugas Atgah sampai dia sembuh. Maham tersenyum, “sesuai perintahmu, Yang Mulia.”

vlcsnap-2015-01-09-11h39m24s109Hamida mendoakan agar Atgah cepat sembuh. Jalal akan mencari tahu siapa penyerang Atgah. Atgah memberitahu kalau dia tahu siapa penyerangnya. Dia adalah petugas penjaga harta kerajaan, “aku sedang melakukan pemeriksaan sesuai perintahmu. Aku menemukan ada perbedaan di jumlah harta kerajaan dan jumlah pembukuan pajak..” Atgah melarang jalal membunuh penyerangnya, karena dia akan berguna bagi mereka untuk menemukan pelaku sebenarnya. Tapi Jalal menolak, baginya nyawa penyerang itu tidaklah sepenting nyawa atgah. Atgah mengatakan kalau dia adalah perisai Jalal, maka wajar kalau menerima serangan. Jalal tidak terima, baginya Atgah sangat penting dan tidak mau kehilangan dirinya, seperti dia kehilangan Bairam Khan. Semua terharu mendengar kata-kata Jalal.

Jodha sedang berbaring di ranjangnya ketika Moti datang, “Jodha, kenapa belum siap-siap? Kita akan pergi ke kuil.”  Jodha bangkit dari berbaringnya, “Moti, aku takkan bisa mengunjungi kuil dalam beberpa hari ini. Karena aku sedang tidak enak badan.” Moti tersenyum, “baiklah kalau begitu.” Sebelum Moti Pergi, Jodha memberitahu kalau dirinya sudah meminta pendeta untuk melakukan ritual puja, “karena aku tidak bisa ke kuil, kau saja yang melakukan ritual puja itu.” Sekali lagi Moti tersenyum, “baik, aku akan pergi ke kuil.”

vlcsnap-2015-01-09-11h39m51s125Sujamal pergi ke kuil, dia melihat ke sekeliling, tapi Jodha tidak terlihat olehnya. Sujamal mendekati penjual bunga dan menanyakan tentang Ritual puja yang akandi adakan hari itu, apakah Jodha yang akan melakukannya? Si penjual dengan ramah menjawab semua pertanyaan Jamal. Sujamal terlihat senang karena akan bertemu Jodha. Tapi ketika kemudian dia hanya melihat Moti yang datang, Sujamal kecewa dan bertanya-tanya kemana perginya Jodha.

Sinopsis Jodha Akbar episode 196. Moti menghampiri pendeta, “salam pandit ji, Ratu Jodha sedang sakit, jadi dia tak bisa datang. Dia mengirimku kesini untuk ritual Puja. Tolong lakukan ritual untuknya.” Pendeta mengambil persembahan puja, lalu menggantikannya dengan bunga, “berikan persembahan ini pada Ratu Jodha. Semoga dewa akan selalu membahagiaakan dia.” Moti menerima persembahan itu dan meletakkannya di nampan. Ritual puja pun di lakukan oleh Moti atas nama Jodha.
 
Saat Moti menyanyikan Bhajan, Sujamal berpikir kalau dirinya tidak bisa menunggu lama untuk bisa bertemu Jodha. Sujamal melihat daun pembungkus bunga untuk Jodha, Sujamal mendapat ide. Dia segera mendekati nampan, mengambil bungkusan bunga itu, membukanya, lalu menuliskan sesuatu di daun menggunakan haldi. Setelah itu membungkusnya kembali dan mengembalikan ke tempat semula seperti tidak terjadi apa-apa. Setelah arti berakhir. Moti mengambil nampan itu dan kembali ke istana. Sujamal berharap, pesannya akan sampai ke Jodha

vlcsnap-2015-01-09-11h40m34s35Maham dan Resham berdiri di depan pintu gerbang, melihat petugas keamanan menjalankan tugasnya. Maham mengingatkan pengawal agar memeriksa siapapun yang keluar atau masuk istana. Moti tiba di pintu gerbang, melihat ketatnya keamanan Moti bertanya, “ada apa ini?” Seorang pelayan menjelaskan kalau ini di lakukan untuk menjaga keamanan, karena beberapa hari yang lalu Jalal di serang dan kini Atgah yang diserang, “jadi Perdana menteri mengurus keamanannya. Dia akan memeriksa semua orang.” Tanpa protes, Moti segera berdiri di antrian.

Melihat Moti, Resham memberi isyarat pada Maham. Resham menyuruh penjaga membiarkan Moti lewat. Sampai di depannya, maham menatap nampan di tangan moti dan bertanya, “apa itu?” Moti menjawab kalau itu adalah persembahan untuk Ratu Jodha. Maham menyuruh Resham memeriksanya. Resham mengambil bungkusan, isinya prasad. Maham menyuruh memakannya. Resham hampir saja memakan prasad itu, “bukan kau!” Resham segera menyerahkan prasad pada Moti. Moti memakannya. Resham mengambil bungkusan satunya dan meneyerahkannya pada Maham. Maham mmebuka bungkusan itu dan melihat pesan yang di kirim Sujamal. Maham membacanya dan berpikir, “apa yang di rencanakan Ratu Jodha? Aku harus cari tahu, siapa tahu ada sesuatu yang bisa menjatuhkan Jodha.”

Moti kembali dari kuil, Jodha menyambutnya, “kau sudah kembali. Apakah kau lakukan upacara puja?” Moti menjawab, “ya. Ini prasad nya.” Jodha menyuruh Moti meletakan persembahan di dekat patung krisnha. Moti menurut. Sambil menata bunga dikaki krishna, Moti memberitahu Jodha kalau Maham anga telah mencegatnya di pintu gerbang dan memeriksa setiap orang yang keluar masuk istana. Jodha setuju, itu tugas Maham untuk memperketat keamanan, “sejak Benazir datang ke istana, keadaan semakin buruk saja.” Moti setuju. Jodha hendak melangkah ketika dia melihat daun bertuliskan pesan dari Sujamal tergeletak di lantai. Jodha mengambil daun itu dan membaca pesannya. Jodha shock. Dia memanggil Moti, “Moti, apa ini?” Moti sambil mendekat balik bertanya, “ada apa, Jodha?” Jodha terlihat sangat tegang. Dia mendekati vlcsnap-2015-01-09-11h41m27s49Mandir dan berkata, “Kanha, mengapa kau lakukan ini padaku? Kau membuatku dalam dilema.” Jodha kemudian menyerahkan daun bertuliskan pesan itu pada Moti, “ini pesan dari Sujamal. Tapi dia bilang dia lega setelah bertemu denganku. Dia bilang akan segera meninggalkan Agra. Lalu apa yang di lakukannya disini? Kau bertemu dengan dia di kuil?” Moti menjawab, “tidak, aku tidak melihatnya.” Jodha jadi bingung, “lalu siapa yang mengirimnya? Aku tak mengerti apa yang terjadi. Pasti ada sesuatu yang penting hingga dia ingin bertemu denganku.” Moti dengan cemas bertanya, “apa yang akan kau lakukan Jodha?” Jodha menjawab, “aku akan menemuinya.” Jodha melangkah pergi, Moti cepat-cepat mencekal tangannya, “tidak, Jodha. Sujamal mencoba menyerang Yang Mulia.” Jodha menggeleng, “tidak, Moti. Aku harus pergi menemuinya untuk mengetahui yang sebenarnya. Aku akan menemuinya malam ini.” Moti cemas, “jangan, Jodha. kau bisa di anggap pengkhianat jika ada orang yang tahu. Aku takkan membiarkanmu pergi. Kau adalah temanku.”  Jodha bertanya, “bagaimana dengan Sujamal? Dia adalah kakak ku. Bagaimanapun juga aku harus menemuinya. Semua orang menganggapnya pengkhianat. Tapi aku tak bisa menerimanya. Apa yang akan ku katakan pada istrinya, jika sesuatu terjadi padanya?” Moti mengingatkan Jodha kalau dia bukan putri amer lagi, “kau ratu Mughal, istri kaisar. Dan yang Mulia menuduh Sujamal penjahat.” Jodha menjawab dengan tegas, “sujamal tak akan pernah melakukan itu. Dia berjanji untuk melindungi suamiku. Aku harus menemuinya untuk mnegetahui yang sebenarnya. Aku tidak akan tenang sampai mengetahui kebenarannya. Aku harus menemui Sujamal.”

vlcsnap-2015-01-09-11h42m10s230Sinopsis Jodha Akbar episode 196. Tiba-tiba terdengar suara jalal menyahut, “aku datang untuk menemuimu, Ratu Jodha.” Jodha dan Moti saling pandang dan tegang. Jodha segera mengambil daun yang ada di tangan moti dan meremasnya. Jalal menghampiri Jodha dan berkata, “aku datang menemuimu. Kau tak perlu kemana-mana.” Saat akan memberi salam, Jodha menjatuhkan daunnya. Jalal melihat itu. Jalal segera mengambil daun itu, Jodha dan Moti terlihat cemas. Jalal menatap Jodha dan meletakan daun di atas meja. Jodha menghela nafas lega. Jalal berkata, “aku ingin membahas sesuatu yang penting denganmu.” Moti tersenyum dan pergi keluar kamar Jodha. Jalal melirik Moti, setelah dia benar-benar pergi, Jalal berkata dengan wajah serius, “aku ingin membahas soal saudaramu, Sujamal Singh. AKu tak bisa bicara karena Atgah Khan di serang, itu sebabnya aku datang untuk memberitahumu bahwa Sujamal masih ada di Agra dan aku akan segera menemukannya. Aku kira kau ingin tahu di mana saudaramu berada. Itu sebabnya aku memberitahumu. Bukankah ini alasanmu ingin menemuiku? Aku ingin permisi dulu! banyak yang harus aku kerjakan. Jaga dirimu.” jalal pergi. Jodha segera mengambil daun yang bertuliskan pesan Sujamal dan membacanya sekali lagi. Moti datang, “Jodha, kau akan membawa masalah untuk dirimu sendiri.” Jodha menyahut, “aku memang sedang dalam masalah, Moti. Yang Mulia menganggap Sujamal pelakunya. Aku harus cari tanu yang sebenarnya untuk akhiri ini. Aku akan menemuinya malam ini.”  Moti berkata dia akan menemani Jodha. Jodha melarang, dia ingin Moti tinggal di istana, “kau harus pastikan agar tidak ada masalah di sini. Setelah aku meninggalkan istana.”

vlcsnap-2015-01-09-11h42m36s240Di Dewaan e khaas, Jalal datang, semua orang berdiri menyambutnya. Jalal duduk di tahtanya dengan wajah murung. Tanpa membuang waktu Maham berkata kalau dia telah memilih 3 orang menteri untuk menggantikan tugas Atgah Khan. 3 orang yang di tunjuk segera berdiri dan memberi hormat pada Jalal. Maham berkata, “mereka sudah lama bekerja bersama kita. Mereka telah mengabdi dengan baik. Aku percaya mereka sangat handal dan akan menjalankan tugasnya dengan tanggung jawab. Mereka akan menjaga keamanan dan melindungi mu,” Secara bergantian, ketiga menteri itu maju dan mencium tangan Jalal. Sharif menatap semua itu dengan sirik. Jalal berpikir lama, lalu berkata, “aku yakin kalian menteri yang handal hingga Maham anga memilih kalian. Semoga kalian menjalankan tugas dengan penuh pengabdian pada kerajaan Mughal.” Bersamaan ketiga menteri itu menyahut, “ya yang mulia.” Sharif terlihat sangat tidak tenang dan gelisah. Maham tersenyum puas.

Jalal berkata, “aku ingin mengingat kembali serangan yang terjadi padaku, lalu Atgah Khan juga di serang. Aku ingin tahu siapa dalang di balik serangan ini. ~jalal menatap Sharifudin~ Sharifuddin, apakah kau sudah tahu di mana Sujamal berada?” Sharif berdiri dan berkata, “prajurit kita sudah mencarinya kesemua tempat. Kita akan segera menangkapnya.” Jalal terlihat tidak puas tapi tidak berkata apa-apa. Dia malah membahas serangan terhadap Atgah, “aku di serang karena aku seorang raja. Tapi kurasa Atgah di serang karena aku memerintahkannya untuk melihat pembukuan harta kerajaan. Aku ingin kalian temukan pelakunya dan beri hukuman mematikan. AKu ingin kalian membentuk tim untuk menyelidiki masalah ini.” Maham terlihat gelisah, dalam hati dia berkata, “siapa yang mengirim surat pada Ratu Jodha? Dia berhubungan dengan siapa?” Jalal ingin mengatakan sesuatu, tapi dia melihat maham yang gelisah, Jalal bertanya pada Maham, “maham anga, kenapa kau terlihat gelisah?” Maham tersentak dan meminta maaf, “kurasa serangan itu saling berkaitan satu sama lain.” Jalal menyahut, “mungkin saja. tapi aku berjanji akan menghukum orang yang telah melakukan ini. Dewan di bubarkan!” Jalal kemudian meninggalkan aula sidang.

vlcsnap-2015-01-09-11h42m49s114Maham kembali berpikir, “Jalal mungkin akan temukan pelakunya. Tapi aku harus cari tahu siapa yang kirim surat pada Jodha. Aku harus mengawasi Ratu Jodha agar aku tahu tindakan dia selanjutnya.”  Sinopsis Jodha Akabar episode 197