Bila Saatnya Tiba bag 20 by Sally Diandra

Bila Saatnya Tiba bag  20 by Sally Diandra. Jodha dan Moti segera menggeret Zakira ke tempat parkiran mobil dimana mobil New Beetle Jodha terparkir disana, Jodha segera menyuruh Zakira masuk kedalam mobilnya sementara dirinya duduk dibelakang kemudi dan Moti berdiri disamping Zakira “Zakira, kamu pasti tau kan kenapa aku ajak kamu kemari ?” Zakira mengangguk lemah “Tapi sebelumnya aku ingin tahu, kemana saja kamu selama ini ?” , “Aku pulang kerumah orang tuaku, aku kangen sama mereka, Jo … bagaimana kabarmu ? kamu sudah kaya ya sekarang, mobilmu bagus” ujar Zakira sambil melihat lihat interior dalam mobil Jodha “Tidak usah mengalihkan pembicaraan, Zakira … aku ingin bertanya sesuatu sekarang dan aku harap kamu mau terus terang sama aku !” , “Soal apa, Jo ?” Zakira pura pura tidak mengerti arah pembicaraan Jodha, “Tidak usah pura pura, aku yakin kamu pasti tau !” Moti sedikit kesal dengan tingkah sok suci Zakira, “Coba kamu ingat ingat … dulu ketika kita terakhir perform di hotel Hilton, kamu ingat ?” Zakira pura pura berfikir sambil mengernyitkan dahinya, “Kamu ingat Zakira ? waktu itu aku mau pulang, lalu kamu dan Reesham cegat aku dan nyuruh aku minum minuman cocktail masih ingat kan ?” , “Lalu memangnya kenapa ?” , “Itu yang ingin aku tanyakan sama kamu Zakira, karena terakhir yang aku ingat kepalaku tiba tiba pusing lalu aku tidak ingat apa apa lagi, kamu apakan aku Zakira ?” tanya Jodha dengan nada tinggi “Aku nggak ngapa ngapin kamu, Jo ! sumpah ! lalu kenapa kamu nggak tanya aja sama Reesham, dia pasti tau …” Jodha langsung memootong ucapan Zakira “Yaa aku memang nanya ke Reesham, dia bilang … “ , “Dia bilang apa ?” tanya Zakira penasaran, “Aku yakin kamu tau jawabannya karena apa yang Reesham lakukan waktu itu, menurutnya saat itu kamu masih ada disana, benar kan ? bisa kamu ceritakan ke aku Zakira ?” Zakira langsung gelagapan, dirinya bingung harus ngomong apa sama Jodha, Zakira benar benar gelisah “Bagaimana ceritanya Zakira … “ Zakira kelimpungan mencari jawaban yang tidak membuat Jodha curiga tapi dari gesture tubuhnya Jodha sudah bisa membaca kalau Zakira memang terlibat dengan semua yang terjadi padanya malam itu “Katakan Zakira ! aku akan mengampunimu kalau kamu jujur padaku, selama ini aku sudah baik sama kamu tapi kenapa kamu perlakukan aku seperti ini ? jawab Zakira !” Jodha benar benar marah melihat tingkah Zakira yang gelisah tidak karuan “Kami hanya mencari jawaban, Zakira … kami yakin kamu pasti tau tentang apa yang terjadi pada Jodha malam itu” tujar Moti,

ss bila saatnya tiba 12tiba tiba Zakira menangis dan memegang tangan Jodha “Maafkan aku, Jodha … aku sebenarnya tidak ingin terlibat dengan semua ini …” ujar Zakira sambil menangis tersedu sedu, Jodha langsung iba melihatnya “Kalau kamu terus terang padaku, aku tidak akan marah …” akhirnya Zakira menceritakan semua yang terjadi pada malam itu pada Jodha bagaimana dia dan Reesham membawa Jodha kekamar Jalal lalu melucuti semua pakaiannya atas perintah Jalal, Jodha dan Moti benar benar terkejut mendengar pengakuan Zakira “Aku … aku sebenarnya nggak tega sama kamu, Jo … oleh karena itulah aku pulang kerumah orang tuaku, aku tidak ingin bertemu sama kamu, sumpah ! yang seperti ini yang tidak aku inginkan, ketemu sama kamu, aku merasa sangat bersalah sekali sama kamu, Jo … maafin aku, Jodhaaa …” sesaat Jodha terdiam membisu, dirinya tidak menyangka kalau Jalal selama ini telah mempermainkan perasaannya “Lalu apa kamu tau apa yang Jalal lakukan pada Jodha malam itu ?” sela Moti, Zakira hanya menggeleng “Yang aku dengar … Jalal ingin memberikan pelajaran ke Jodha, entah itu apa, aku nggak tau, Jo”

segera Jodha menelfon Reesham saat itu juga “Reesham, apa kabar ?” terdengar suara Reesham dari ujung sana “Hey ! ada apoossee sih Jodha !” , “Kamu ada waktu sore ini ?” , “Waaah pasti ada party yaa weceee ?” ujar Reesham lagi dengan suara riang “Iiyaa … Jalal ingin membuat sebuah pesta dikantornya, bisakah kamu sekarang kesana ?” pinta Jodha, “At this time honey ?? bbeuuhhh mendendong gitu siiih weecee ?” , “Iiyaaa … tapi kamu bisa datang kan ? aku tunggu yaa” segera Jodha menekan tombol off “Zakira, kamu juga harus ikut aku ! ayo Moti !!!” dengan sigap Jodha langsung meluncurkan mobil New Beetlenya meninggalkan parkiran mall tersebut menuju kantor Jalal.

Sementara itu dikantor Jalal, Jalal sedang ngobrol santai bareng Mirza dan Todar Mal, saat itu mereka sudah siap siap mau pulang kerumah masing masing “Bagaimana kalau sore ini kita mampir ke cafĂ© dulu, boss ? rasanya sudah lama juga ni kita nggak nongkrong nongkrong lagi kayak dulu” pinta Todar Mal” , “Boleh juga … lagian sore ini Jodha juga lagi jalan jalan sama Moti” ujar Jalal, “Oh iya ? apa kalian sudah saling menyatakan ?” tanya Mirza, Jalal langsung menggelengkan kepalanya “Yaaa … walaupun saat ini sikapnya sudah mulai melunak tapi aku belum bisa mendapatkan cintanya, dia sangat keras sekali” , “Mungkin kamu perlu melancarkan jurus jurus jitu untuk mendapatkan cintanya, boss” kata Mirza, Jalal hanya tertawa kecil mendengarnya tiba tiba pintu kantornya terbuka, sesaat ketiganya tersentak dan langsung berdiri ketika dilihatnya Jodha sudah ada didepan pintu dengan tatapan marah sambil menggandeng tangan Zakira, sementara Moti mengekornya dibelakang.

“Aku rasa aku harus pulang dulu, Jalal … “ ujar Todar Mal, Jalalpun hanya menganggukkan kepalanya dan tak lama kemudian Todar Mal dan Mirza meninggalkan mereka semua. Sepeninggal Todar Mal dan Mirza, Jodha menyuruh Zakira duduk di sofa “Duduk kamu disana !” Zakira langsung menuruti perintah Jodha “Kamu masih ingat dia tuan Jalalludin Muhammad Akbar ?” tanya Jodha sinis, “Yaa … aku ingat, dia teman dancermu kan ? ada apa ?” Jalal berusaha menguasai dirinya untuk tidak terlihat gugup didepan Jodha “Ada apa ??? kamu nanya ada apa ?? seharusnya aku yang nanya … ada apa Jalal ? kenapa kamu lakukan semua ini padaku ?” Jodha mulai marah ke Jalal dengan tatapan matanya yang sinis “Aku tidak mengerti, Jodha … apa maksudmu ?”, “Ooh …. apakah aku harus menyuruh Zakira untuk menceritakan semuanya ke kamu supaya kamu ingat akan apa yang sudah kamu lakukan ke aku, iyaaa begitu !!!” , “Jodha, tenang … ini semua salah paham, aku bisa menjelaskan”, “Tidak perlu ! sudah jelas semuanya ! aku tidak butuh penjelasanmu ! Zakira sudah menceritakannya semua ! aku benar benar nggak nyangka ternyata selama ini kamu mempermainkan aku ! kamu mempermainkan nasib keluargaku hingga ayahku meninggal ! kamu mempermainkan perasaanku sampai sampai aku mengira … “, “Selamat soreeee … aqiqa lambreta ya weceee” ucapan Jodha segera terpotong oleh kehadiran Reesham, Reesham sangat kaget ketika dilihatnya dikantor Jalal tidak ada pesta seperti yang dikatakan Jodha, disana malah dilihatnya Zakira yang sedang duduk kebingungan disofa ditemani oleh Moti, sementara Jodha terlihat marah menatap kearah Jalal sedangkan Jalal menatap Jodha dengan perasaan terluka dan sedih

“Reesham bagus kamu datang juga ! aku baru tau sekarang ternyata kalian bertiga bersekongkol untuk mengelabui aku ! kenapa kamu bohong sama aku Reesham ! waktu aku tanya ke kamu kenapa kamu bilang kalau kamu tidak tahu apa apa ! padahal kamu tau segalanya ! kamu bener bener tega sama aku, Reesham ! kenapa kamu lakukan semua ini ke aku !” ujar Jodha yang kali ini beralih memandang ke Reesham dengan tatapan marah, “Jodha ! ini semua aku yang melakukannya ! aku yang menyuruh mereka” Jalal mencoba menenangkan Jodha, “Kamu benar benar menjijikkan ! aku benci sama kamu, Jallad ! aku malu menjadi istrimu ! kenapa kamu lakukan semua ini ke aku, Jallad ! kenapa ???!!!” tanya Jodha marah, “Kamu mau tau jawabannya ?” , “Yaa !” tantang Jodha, “Karena aku ingin balas dendam padamu ! kamu masih ingat ketika kamu membentak aku disanggar tari ? aku sebagai laki laki apalagi sebagai Jalalludin Muhammad Akbar aku marah ! aku dendam sama kamu ! baru kamu perempuan pertama yang berani membentak dan menantang aku ! apa aku tidak boleh marah ? aku laki laki, Jodha !” , “Tapi tidak dengan cara menjijikkan seperti itu dengan cara meniduri aku, kamu sakit ! kamu menjijikan !” bentak Jodha, “Kamu boleh mengatakan semua sumpah serapah itu ke aku ! tapi aku masih punya logika ! aku tidak menyentuhmu sedikitpun malam itu ! tanya sama teman temanmu itu ! merekalah yang aku suruh untuk melucuti semua pakaianmu !” , “Huh ! kamu bohong ! apa alasannya kamu tidak meniduri aku ? bukankah kesempatan itu terbuka lebar buat kamu tuan Jalalludin Muhammad Akbar !” , “Karena aku mencintai kamu, Jodha ! itulah sebabnya aku tidak menyentuhmu sama sekali !” sesaat Jodha terperanjat dengan kata kata Jalal “Jallad mencintai aku ? bagaimana mungkin” bathinnya dalam hati

“Tidak mungkin ! aku tidak percaya ! aku minta cerai sekarang juga ! aku ingin kembali ke Suryaban ! aku benci kamu Jallad !!!” bentak Jodha keras “Fine ! baik ! aku akan antar kamu ke Suryaban ! kekasih tercintamu itu !”, “Tidak ! aku tidak mau sama kamu !” , “Sampai saat ini kamu masih istriku, Jodha … aku masih suamimu, kamu adalah tanggungjawabku ! aku akan antarkan kamu ke Suryaban, aku janji ! besok lusa setelah sidang pendadaranmu kita berangkat ke London !” ujar Jalal kemudian pergi meninggal Jodha dan teman temannya. … Bila Saatnya Tiba bag  21