Sinopsis Jodha Akbar episode 125 by Jonathan Bay. Setelah melakukan menyembah patung Krishna, Jodha menghampiri Ruqaiya dan bertanya, “Ratu Ruqaiya, duduklah. Ada apa?” Ruq dengan marah mengulang pertanyaan Jodha, “ada apa? Apa kau tidak sadar dengan apa yang kau lakukan Ratu Jodha?” Jodha menjawab, “aku tidak mengerti apa yang kau katakan.” Ruq mengangkat tanganya sambil berkata, “cukup ratu Jodha, cukup! Aku tahu kaulah yang merencanakan perceraian ini. Aku tau jika kaulah yang menginginkan perceraian ini.” Jodha menyahut, ‘itu bukan niatku, Ratu Ruqaiya.” Ruq menyela, “aku tahu kaulah yang merencanakan semua ini. Aku tau niat jahatmu, Ratu Jodha, kau ingin menjadi istri utama dari kaisar. Jalal ingin menceraikan aku karena itu permintaan darimu. Kau ingin menjadi istri utama. Kau telah megkhianati aku!” Jodha menyangkal semua tuduhan Ruq dengan gusar, “aku tidak seperti yang kau bayangkan, Ratu Ruqaiya. Bukan aku yang mengatakan tentang perceraian itu, tapi adham khan.” Ruq menyahut dengan sengit, “omong kosong! Bukan adham khan. Tapi kaulah yang merencanakan semua ini!” Jodha menyangkal, “tapi aku tidak mengatakan itu!” Ruq dengan emosi mengebu-gebu tetap menuduh Jodha, “aku tahu kau ingin menjadi istri utama! Jika Jalal sampai menceraikan aku, kau akan menderita seumur hidupmu! Jalal tidak akan menceraikan aku atau Ratu Salima. Jalal tidak akan melakukan itu! Apapun yang terjadi, dia akan mempertahankan aku, karena itu adalah tanggungjawab dia sebagai suami. Dan kau harus ingat, akulah wanita pertama, dan tidak akan ada orang yang bisa mempengaruhi jalal. Dan dia sangat mencintaikku. Kau harus ingat itu, Ratu Jodha! Apa yang adham lakukan pada Tasneem, Jalal tidak akan mengizinkannya. Semua ini salah menurut Rajvanshi, tapi kau tidak pantas mengatakan itu! Kali ini kau sudah kelewatan dan kau itu sangat membenci Jalal!” Dengan terbelalak marah, Jodha menyela, “cukup Ratu Ruqaiya, cukup! Pertama kau menamparku, aku menerimanya. Lalu kau menghinaku, aku membiarkanmu, karena kau ingin meluahkan perasaanmu. Tapi hari ini, kau telah melewati batas. Kau harus tahu beberapa hal. Pertama, aku tidak membenci yang mulia lagi, tapi itu bukan berarti aku mencintainya. Kedua aku tidak pernah ingin menjadi Marium uz zamani. Ketiga, Rajvanshi tidak menyerang dari belakang. Aku tidak tahu kalau Adham khan akan memutar balikan kasus ini menjadi seperti sekarang ini. Aku hanya mengingikan keadilan untuk tasneem, ini semua bukan tentang dirimu, aku ataupun Yang Mulia. Ini tentang Tasneem yang tidak bersalah dan gadis-gadis lain yang seperti dirinya. Tidak kah kau juga menginginkan keadilan untuk mereka?” Ruqaiya berteriak dengan marah dan mengangkat tanganya, “cukup! Aku tidak perduli tentang Tasneem, Adham atau dirimu. Aku hanya peduli pada Jalal, hubunganku dan posisiku. Kau harus tahu, Ratu Jodha. Jika aku mendapat hinaan di ruang sidang hari dan di hadapan Jalal, karena kau! Kau yang bertanggung jawab. Hanya kau!” Ruq menunjuk muka Jodha sambil melotot marah. Jodha juga balas melotot padanya. lalu tanpa bicara apa-apa lagi, Ruq segera pergi meninggalkan Jodha dengan menahan marah. Jodha menatap kepergian Ruq sambil berpikir, “kau tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Ratu Ruqaiya. Bagaimana aku akan mengatakan padamu kalau penyebab kerenggangan antara dirimu dan Yang Mulia adalah egomu dan kecintaanmu pada dirimu sediri dan kekuasaan.”
Di Diwaan e khaas, Adham kembali berdiri di depan Jalal untuk di sidang. Atgah berkata kalau semua orang sudah hadir, “apakah tidak sebaiknya kita mulai sesi ini?” Jalal mengangguk dan berkata, “dalam sidang khusus hari ini, keputusan akan di ambil tentang izin Adham khan. Adham khan ingin menikahi seorang gadis yang belum dewasa bernama Tasneem. dan keputusanku adalah..~Semua mata menatap Jalal dengan tegang, Jalal melirik Jodha~ pernikahan itu tidak boleh terjadi.” Semua tersenyum lega, baik itu Ruq, Hamida, Jodha dan Tasneem. Tapi Maham terlihat heran. Orang tua Tasneem saling pandang dan Adham tidak terima. Adham berkata, “maka aku katakan kalau keputusan ini tidak adil.” Jalal bangkit dari duduknya dan berteriak dengan marah, “diam! ~semua ikut berdiri dengan tegang, Maham terlihat cemas~ Memotong ucapanku lagi dan lagi tidak dapat di tolerir. Aku sedang bicara. Aku adalah pusat dari segala hukum. Dan keputusanku adalah ~jalal menatap Ruq~ aku akan menceraikan Ratu Ruqaiya.” Ruq terparanjat tak percaya. Jodha terpana. Semua orang terkejut dan tak percaya pada keputusan Jalal. Maham memutar matanya dengan senang dan saling pandang dengan Adham. Jalal melanjutkan, “aku ingin keputusan ini disebarkan keseluruh negeri sehingga tidak ada satu orang pun yang akan menikahi gadis di bawah umur. Perbuatan itu akan menjadi ilegal dan melanggar hukum. Patuhi perintahku!” Semua terlihat tegang dan bingung. Ruq dengan berderai air mata menatap Jodha. Jodha terlihat bingung dan di liputi rasa bersalah. Ruq menatap Jalal, Jalal menatap Ruq. Tanpa berkata apa-apa Ruq segera meninggalkan Diwaan e khass di ikuti Hoshiyar. Melihat itu, Hamida di dampingi Jiji anga dan Gulbadan begum keluar dari daerah bertirai menghampiri jalal dan berdiri di depannya.
Sinopsis Jodha Akbar episode 125. Hamida berkata, “adalah kejahatan menentang keputusan kaisar, tetapi sebagai ibu kaisar, aku ingin mengatakan kalau keputusan ini tidak adil. Hukum yang di putuskan hari ini tidak seharusnya berpengaruh pada hubungan yang telah terjadi bertahun-tahun yang lalu sebelum hukum di buat. Aku ingin kau mempertimbangkannya. Dia adalah istri utamamu dan dia berhak mendapatkan keistimewaan dari yang lainnya.” Atgah mendukung ucapan Hamaida, “Yang Mulia Ratu benar, Yang Mulia. Kau harus mempertimbangkan lagi apa yang sudah kau putuskan.” Beberapa menteri mendukung ucapan Atgah. Atgah melanjutkan, “..menurutku, pernikahanmu sekarang ini sudah sah secara agama dan itu bukan pelanggaran.” Jalal mendengarkan saran ibu dan para menterinya dengan serius, lalu dia berkata, “aku ingin mendengar pendapat Maham anga.” Maham melangkah mendekati Jalal dan berkata, “maafkan aku Yang Mulia. Aku setuju dengan pendapat Atgah khan. Hanya karena marah pada Adham kau tidak seharusnya menghancurkan hidupmu sendiri. Keputusanmu harus di hormati, tetapi kita tidak dapat merubah apa yang sudah terjadi. Kenapa kau ingin mengakhiri pernikahanmu?” Jalal menyahut, “aku tidak bicara tentang diriku sendiri maham anga.” lalu tanya Jalal pada Atgah, “Atgah Shahab, sampai mana berita di kerajaan Mughal dapat menyebar?” Atgah menjawab, “dari Agra, Mathura, Ajmer, Lahor, Mewaj, Jonphur, Merta, Naghot dan masih banyak lagi.” jalal lalu memerintahkan Atgah agar menyebarkan berita keseluruh negeri. Karena dia sudah menceraikan Ruq, maka semua pernikahan yang di lakukan di bawah umur harus segera di ceraikan, itu adalah perintah nya. Jodha dan Hamida terlihat sangat khawatir. Jalal menatap Adham dengan sengit lalau pergi. Maham dan Adham saling pandang.
Semua orang membicarakan keputusan Jalal. Ada yang setuju ada yang kontrak. Para Ulama sedang mmendiskusikannya. Begitu pula para wanita di Harem. Jiji anga berkata kalau maham anga sebenarnya dapat menghentikan Jalal. Maham dengan diplomatis berkata kalau dirinya sudah mencoba, “salah satu anakku menjadi pengkhianat dan yang lainnya membuat hukum yang bodoh ini. Demi mencegah adham khan menikahi Tasneem, jalal telah menghancurkan pernikahannya sendiri.” Gilbadan begum berkata kalau keputusan Jalal ini akan membuat kekacauan di kerajaan Mughal, dan ini seharusnya tidak boleh terjadi. Maham menyakinkan kalau itu tidak akan terjadi, karena dia adalah perdana menteri. Dia akan menjamin kalau segalanya akan baik-baik saja. Hamida berkata, “aku tidak tahu harus berbuat apa, Maham anga. Ratu Ruqaiya bukan hanya istri Jalal, tapi juga anakku. Dia adalah putri dari adik raja Humayun. Dia pasti sangat menderita karena keputusan ini, ini tak boleh terjadi…” Dengan menagis sedih, Hamida beranjak dari hadapan Maham dan duduk di sofa. Di depan Hamida maham pura-pura menghapus air mata, tapi saat membelakangi Hamida, Maham memperlihatkan wajah jahatnya, dengan tatapan mata senang dan senyum puas tersungging di sana.
Atgah dan para menteri juga mendiskusikan keputusan Jalal. Sebagian besar dari mereka tidak setuju jalal menceraikan Ruqaiya dan menentang keputuan itu. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa, karena tahu kalau Jalal tidak akan menarik kembali keputusannya. Mereka meminta Atgah khan untuk mengatakan pendapat mereka pada Jalal. Karena dia sangat dekat dengan kaisar. Atgah berkata kalau dia akan berusaha.
Para ratu di harem juga membicarakan hal ini, sebagian mereka terkejut dengan keputusan Jalal, sebagian lagi merasa senang. Mereka bahkan membicarakan siapa yang akan menggantikan Ruq sebagai istri utama. Hoshiyar mendengar pembicaraan itu dan menghampiri mereka dengan marah, “apa yang kalian maksudkan? Apa kalian pikir kalian pantas mengantikan ratu Ruqaiya sebagai istri utama?” Resham datang dan mengejek Hoshiuar, “hai..hai… aku rasa kau akan kehilangan majikan, karena yang mulia sebentar lagi akan menceraikan ratu Ruqaiya.” Hoshiyar menatap Resham dengan marah.
Di kamarnya adham terlihat senang, “aku senang Ratu Ruqaiya akan di ceraikan. Itu berita bagus sekali.” Adham tertawa dan duduk di sofa di depan maham. Maham terlihat tegang, Adham bertanya, “Ibu, apa yang kau pikirkan? Kurasa ini adalah kabar yang mengembirakan untuk kita.” Maham menjawab, “benar sekali. Aku sangat senang dengan berita ini. Akhirnya aku bisa membalas dendam pada ratu Ruqaiya. Dia telah menyebutku pelayan, sekarang dia tidak akan menjadi ratu lagi, tapi aku tetap menjadi perdana menteri. Dia akan datang padaku untuk meminta bantuan. Sekarang dia tahu, siapa pemenang dari permainan ini” Adham menimpali, “dan semua orang akan menyalahkan ratu Jodha atas perceraian ratu Ruqaiya. Tuan puteri rajvanshi akan merasa bersalah seumur hidupnya. Dia akan menggantikan posisi Ruqaiya. dan semua ini akan memudahkan aku untuk merebut mahkota jalal.” Maham memperingatkan Adham agar tidak menanggap enteng Jodha, “aku tidak tau kenapa jalal mengambil keputusan seperti hanya untuk menghukummu.” Adham berkata kalau selama ini Maham selalu mengatakan dirinya bodoh, tapi sebenarnya jalal yang tidak pintar karena mendengarkan saran Jodha. Adham tersenyum dan dengan tenang berkata, “ibu, aku rasa Jalal telah terjebak dengan permainanny asendiri. Maham dengan ragu-ragu berkata, “Jalal tidak bodoh. Aku merasa perceraian Jalal dan Ruqaiya bukan akhir dari semua masalah ini. Dia sangat suka mempermainkan orang. Aku takut kalau dia sedang merencana sesuatu di belakang ini semua.”
Sinopsis Jodha Akbar episode 125. Ruq mengamuk di depan Hamida, Jiji anga, Gulbadan dan Salima. Ruq berteriak dengan marah dan sedih, “siapa dia yang ingin menghancurkan hubungan yang di buat oleh raja Humayun. Aku tidak rela di ceraikan, aku tidak berbuat kesalahan apapun. ~kata Ruq pada Hamida~ Ibu, aku mohon hanya kau yang bisa membatalkan proses perceraian ini. karena perbuatan Adham khan, Yang Mulia akan menceraikan aku. ~Ruq menghampiri Jiji anga~ Jiji anga, kenapa atgah tidak menghentikan Yang Mulia, dia adalah penasehat jalal.” hamida mencoba menenagkan Ruq, “Ruqaiya, perceraian tidak akan terjadi, Jalal tidak akan menceraikanmu.” Ruq menhampiri hamia dan memegang tanganya, “tidak ibu. jalal selalu melakukan apa yang sudah di katakannya. Aku mengenalnya sejak kecil. Dia akan mmenceraikan aku untuk memenuhi ucapannya.” Ruq juga meminta Gulbadan Bagum untuk membujuk Jalal membatalkan perceraian mereka, “tolong katakan padanya.” Pada salima, Ruq juga memohon hal yang sama, meminta dia memberi pengertian dan membujuk Jalal agar tidak menceraikan dirinya. Salima hanya bisa menangis sedih. Salima membelai pipi Ruq dengan penuh kasih sayang. Hamida berkata tegas, “tenanglah, Ratu Ruqaiya. Apa yang di katakan Jalal tidak akan terjadi. Walaupun Jalal raja, tapi aku juga adalah ratu. Aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi.” Para wanita penting agra membuat keputusan kalau sampai jalal menceraikan Ruq, mereka semua akan pergi bersama Ruq.
Jalal menemui Ruq di kamarnya. Dia melihat Ruq sedang duduk di tepi tempat tidur dengah sedih. Jalal mendekatinya dan duduk di sampingnya. Ruq memejamkan mata, air mata menetes di pipinya. Jalal dengan penuh kasih sayang mengusap air mata di pipi ruq dan menatapnya. Ruq menyerahkan gulungan surat pada Jalal. Jalal menatap gulungan itu, menerimanya dan berkata, “Ruqaiya, kau tahu aku tidak membaca, kenapa kau memberiku surat?” Ruq menjawab, “aku tidak menulis namamu, tapi surat ini memang untukmu.” Jalal meminta Ruq untuk membacakannya. Tapi Ruq menolak. jalal kemudian menyuruh pelayan memanggil ratu salima. Jalal menyuruh salima membacakan surat Ruq untuknya. Jalal memberikan surat itu pada salima. Salima segera membacakannya. Isinya natara lain..
“….hubungan yang telah di buat oleh Raja Humayun untuk kita akan berakhir besok. jalaluddin Muhammad akan menceraikan aku. Dan hubungan kita yang telah terjalin sejak kecil akan berakhir sampai di sini. Dan takdir kita berdua juga berakhir ampai di sini. Dan aku akan sendirian di dunia ini… ~salima membaca surat Ruq sambil menangis. Jalal menatap Ruq dengan rasa sedih yang amat sangat. Sedangkan Ruq hanya tertunduk sambil meneteskan air mata~ Aku tidak akan pernah melupakan hubungan yang pernah aku jalani dengan suamiku dan juga teman kecilku. Jalal, kau sudah menjadi temanku sejak kecil. Perpisahan ini sudah membuatku hancur. Aku akan menderita sepanjang sisa hidupku. Aku tidak akan pernah berhenti mencintaimu dan berdoa untuk kebaikanmu. Perpisahan ini adalah perpisahan antara dua orang teman dan juga perpisahan antara suami dan istri. Semoga kau bisa menjaga dirimu, Jalal, saat aku sudah tidak ada lagi di sampingmu. Kesedihanku bukan karena perceraian tapi karena berakhirnya kepercayaan yang mendasari hubungan kita. Jika pernikahan kita ilegaal, maka semua orang harus bertanggung jawab, karena mereka punya harapan pada hubungan ini. Dan kau punya tanggung jawab untuk memenuhi harapan mereka. Aku tidak bisa membagi kesedihan ini dengan orang lain, karena itu aku membaginya dengan temanku. Jika kau ada di sana, kau pasti akan menghukum Jalal. Aku akan terpisah dari keluarga ini. Aku tidak tahu apakah aku sanggup menghadapi semua ini. Kesedihan ini tidak akan pernah berujung. Aku hanya bisa menitipkan cintaku padanya. Dariku.. Ruqaiya Sultan.”
Setelah salima selesai membaca surat Ruq, jalal dengan sedih meraih tubuh Ruq dan memeluknya…… Sinopsis Jodha Akbar episode 126