Sinopsis Jodha Akbar episode 221 by Jonathan Bay. Jodha masuk ke pondoknya sambil menahan tangis. Begitu pintu di tutup, airmata tak lagi dapat di bendung. Dilema yang melandanya lebih menyesakkan dada daripada kesedihan itu sendiri. Bayangan penyesalan di mata jalal dan permohonannya agar Jodha mau kembali bersamanya ke agra, telah meruntuhkan pertahanan dirinya. Jodha menyesali takdirnya. Kenapa takdir selalu menempatkannya di posisi yang aneh. Sebelumnya Jalal menuduhnya berselingkuh lalu mengusirnya. Kini dia datang untuk mengajaknya kembali ke Agra. Dan Kahna, pada siapa dia memuja seperti tidak berpihak padanya. Terdengar ketukan di pintu. Jodha menduga kalau itu Jalal. Kapanikan melanda dirinya. Dia berdiri dan berusaha melarikan diri. Tapi tidak ada jalal keluar dari pondok ini selain pintu itu. Pintu terbuka. Bharmal berdiri di tengah pintu dengan tatapan lega dan gembira melihat Jodha, begitu pula Jodha. Dia sama sekali tak menyangka Bharmal akan datang menemuinya. Dengan mata berkaca-kaca bharmal memanggil Jodha, “Jodha..” Jodha menghambur dalam pelukan ayahnya, “ayah..” Bharmal memeluk Jodha dan menenangkannya, “Tidak, anakku. Kau gadis pemberani, kau tak boleh menangis. Lihatlah, aku datang untuk menjemputmu. Ayahmu ada di sini. Semuanya akan baik-baik saja. Semuanya.” Jalal melihat pertemuan ayah dan anak itu dengan perasaan terharu dan lega. Lega karena akhirnya ada yang bisa membantunya membujuk Jodha agar kembali ke Agra. Bharmal memberitahu Jodha bagaimana Jalal mencarinya kemana-mana. Bharmal tak ingin melihat Jodha menderita. Dia tahu betapa sulitnya semua ini bagi seorang Rajvanshi, tapi Bharmal meminta Jodha memaafkan Jalal. Dia tidak meminta Jodha kembali ke Agra, tapi mengajaknya pulang ke Amer. Jodha menolak. Dia bilang dirinya baik-baik saja di sini. Bharmal berkata, “aku tahu tentang janjimu pada ibumu. Tapi dia melakukan itu untuk menyelamatkan pernikahanmu. Tapi mengapa kau marah padanya? Rasanya seperti mati saja kalau sampai seorang anak tidak mau pulang ke rumah orang tuanya. Untuk seorang putri, rumah seorang ayah akan terbuka untuknya. Ayolah kita kembali ke Amer.” Jodha berkata, “tidak ayah. Aku tidak sanggup, aku tidak akan kembali kesana.” Bharmal dengan putus asa berkata, “baiklah. Aku menghormati keputusanmu. Aku akan tinggal disini, meninggalkan kerajaanku.” Bharmal dengan pura-pura kesal duduk di bale-bale bambu. Jodha menghampiri bharmal dan bersimpuh di depannya sambil berkata, “tidak, ayah. Jangan berkata begitu. Aku akan pergi denganmu.” Jodha menangis di pangkuan Bharmal. Bharmal membelai kepala Jodha dengan penuh kasih sayang.
Jalal duduk termenung di pondoknya. Todar mal memberitahu kalau Raja Bharmal ingin bertemu denganya. Raja Bharmal masuk. Mereka bertiga saling memberi salam. Todar mal pamit keluar. Jalal menanyakan keadaan Jodha pada Bharmal. Bharmal menjawab, “dia baik-baik saja. Dia berkeras tidak mau kembali. Aku tidak bisa membujuknya.” Jalal berkata, “tidak Rajasa. Apa yang telah aku lakukan pada Ratu Jodha sangat menyakitkan. Tapi kalau dia jauh dariku bagaiman aku akan membujuknya?” Raja Bhramal berkata akan lebih baik kalau Jodha pergi ke Amer, “Yang mulia, Jodha tidak ingin kembali ke Agra. Akan lebih baik kalau dia tinggal di Amer untuk beberapa waktu. Di sana ada ibu juga neneknya yang akan memberi penjelasan padanya yang akan membantunya berpikir tentang anda. Apalagi sekarang sedang ada upacara Ganghaur di Amer, jadi lebih baik dia datang ke sana. Maaf aku tidak bisa mengundangmu. Seiring berjalanya waktu, kemarahan Jodha pasti akan hilang, saat itulah kau bisa datang ke Amer untuk menjemputnya.” Jalal berkata, “aku setuju denganmu, Rajasa. Aku merasa bersalah atas apa yang terjadi.” Bharmal mendekati Jalal dan menepuk pundaknya, “aku yakin yang mulia, Jodha akan berubah pikiran, dia akan kembali padamu dan segalanya akan baik-baik saja.” Jalal dengan penuh penyesalan berkata kalau dia ingin minta maaf pada Jodha dan dia bisa merasakan penderitaannya. Bharmal mengangguk penuh pengertian. Dalam hati Jalal berkata, “Ratu Jodha, aku tidak mendapatkanmu meski setelah aku menemukanmu. Aku akan menanti hari di mana kau akan bicara padaku seperti dulu lagi.”
Sinopsis Jodha Akbar episode 221 . Keesokan pagi, semua orang berkumpul di depan pondok Jodha. Jodha keluar dan mengucapkan terima kasih atas kebaikan mereka semua. Seroang wanita mednekati Jodha dan berkata, “Ratu Jodha, kami semua merasa beruntung bisa melayanimu. maafkan kami jika ada kesalahan yang kami buat selama kau tinggal di sini.” Jodha menjawab, “tidak. Kalian semua sangat baik dan memperlakukan aku seperti keluarga, menghormatiku.” Seorang wanita berkata, kalau Jodha mau dia tak perlu pergi, dan tetap tinggal di sini. Jodha berkata bagaimanapun dia harus pulang ke Amer, keluarganya sedang menunggu di sana. Jodha menanyakan Shehnaz. Soerang wanita meminta Jodha jangan mengkhawatirkan Shehnaz dia akan baik-baik saja di sini.
Bharmal memberikan sedikit sumbangan kepada penghuni asilum sambil berucap, “aku berterima kasih pada kalian semua karena telah menjaga putriku Johda.” Jodha memberi salam pada mereka semua. Bharmal berpamitan pada Todar Mal dan mengucapkan terima kasih atas kebaikannya. Todar menjawab kalau itu sudah tugasnya. Todar meminta maaf pada Jodha karena tidak mengenalinya. Jodha mengucapakan terima kasih pada Todar karena telah memberinya banyak pelajaran di asilum. Todar berkata kalau mereka sangat beruntung karena bisa melayani ratu Jodha. Jodha menitipkan hadiah untuk shehnaz karena dia tak bisa berpamitan langsung padanya. Setelah berpamitan, Jodha masuk ke tandunya. Alangkah terkejutnya dia saat melihat Shehnaz sudah lebih dulu duduk di dalamnya. Shehnaz dengan memelas meminta agar Jodha tidak meninggalkannya. Dia ingin ikut bersamanya. Ibu asrama memanggil Shehnaz dan mengajaknya keluar dari tandu Jodha. Shehnaz tidak mau, dia ingin ikut Jodha dan melayaninya. Tapi ibu asrama berhasil memaksanya. Dengan sedih Shehnaz keluar dari tandu dan meninggalkan Jodha. Jodha keluar dari tandu dan memanggil shehnaz. Shehnaz menoleh, Jodha berkata, “kau boleh ikut denganku.” Shehnaz tertawa gembira dan memeluk Jodha sambil berkata, “terima kasih lakshmi.” Lalu dia mengelu-elukan Jodha dengan berteriak, “hidup dewi lakshmi…hidup dewi lakshmi.” Jodha berkata, “cukup..sukup! Sekarang hapus air matamu.” Jodha juga melarang Shehnaz memanggilnya lakshmi, karena namanya Jodha. Shehnaz melafalkan nama Jodha dengan merdu, “Jodha…”
Shehnaz kemudian masuk ke dalam tandu. Jodha memberi salam pada semua lalu berbalik hendak masuk tandu, katika sudut matanya menangkap sosok Jalal yang berdiri dikejauhan menatapnya dengan penuh harap. Keduanya saling berpandangan. Dalam hati jalal berkata, “jangan pergi ratu Jodha, jangan pergi!” Dalam hati Jodha menyahut, “maafkan aku yang mulia, aku tidak bisa pergi denganmu. Aku tidak bisa memaafmu. Kita tidak bisa menjalani hidup seperi ini.” Jodha masuk kedalam tandu. Jalal tertunduk dengan kecewa. Bharmal menatap jalal dengan iba, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Bharmal naik kekudanya dan memberi salam jarak jauh pada jalal. Rombongan Bharmal dan jodha pun berangkat ke Amer. Jalal menatap dengan sedih dan putus asa. Dalam hati Jalal berkata, “aku kehilangan cintamu karena keraguanku, Ratu Jodha. Tapi akan mendapatkan hatimu kembali dengan cintaku. Aku tidak akan membiarkan dirimu terpisah dariku.”
Sinopsis Jodha Akbar episode 221. Di amer, kabar kedatangan Jodha sudah menyebar. Para pelayan memperbincangkan kedatangan Jodha. Melihat para pelayan ngerumpi, dadisa memanggil mereka dan bertanya apakah tugasnya sudah selesai? Seorang pelayan memberitahu dadisa kalau rajkumari Jodha dan Raja Bharmal akan datang hari ini. Dadisa sangat senang mendengarnya. Dia memberikan gelangnya pada salah sau pelayan dan meminta mereka pembuat persiapan untuk menyambut kedatangan Jodha dan Bharmal. Dia sendiri akan mengabari ratu Menawati.
Dadisa masuk kekamar ratu Menawati dan memanggilnya. Menawati menghampiri dadisa dan berkata kalau dirinya sedang sibuk. Dadisa memberitahu menawati kalau Jodha akan datang, Bharmal telah membawanya kemari. Menawati terlihat senang tapi sedikit tak percaya, “benarkah, bu? Apa ini bukan lelucon saja?” Dadisa berkata, “tidak menawati, tidak. Ini benar, Bharmal sedang bersama Jodha menuju kesini.” Menawati menangis lega dan mengucap syukur, “terima kasih dewa Siwa, kau mengabulkan doaku.” lalu dengan gembira menawati berkata kalau dia akan membuat persiapan untuk menyambut Jodha. Di akan berdiri paling depan, umtuk menyambutnya…daida senang mendengarnya. Tapi tiba-tiba dia ingat apa apa yang dikatakannya pada Jodha saat di agra dulu. Menawati jadi sedih dan mengurungkan niatnya untuk menyambut Jodha. Dia merasa malu, “tidak, ibu..tidak. Aku tidak sanggup bertemu dengan Jodha. Aku pernah menyuruh dia untuk tidak kembali ke Amer. Tidak ibu, aku tidak bisa bertemu dengannya.” Dadisa menyuruh Menawati meminta maaf pada Jodha, “apa yang kau lakukan pada Jodha itu sangat tidak adil. Aku rasa dia akan memaafkanmu.” Menawati tetap tidak mau. Dia meminta dadisa yang menyambut Jodha dia akan menunggu di dalam.
Semua orang menunggu di pintu gerbang dengan sedih. Di dalam menawati memeluk boneka dan menyesali diri. Dia berpikir apa yang di lakukannya dulu pasti sangat menyakiti perasaannya. Mena merasa dirinya tidak pantas disebut ibu. Karena janji nya, Jodha harus menderita….
Jalal dengan wajah murung kembali ke Agra. Dia terbayang apa yang di katakan dokter dan pendeta di asilum tentang Jodha yang menyamar sebagai lakshmi. Tiba- tiba Jalal melihat Jodha ada di depannya, sedang melangkah kearahnya. Jalal tersenyum dan berkata, “aku yakin kau pasti datang menemuiku di sini.” jalal teringat ketika dia menolong tiga wanita saat di lempari batu, dimana salah satu dari mereka adalah Jodha. Betapa dia begitu dekat dengan Jodha tapi tidak menyadarinya. Atau saat dia menarik Jodha keluar dari sungai Yamuna dengan susah payah. Jalal tersenyum mengingatnya….Sinopsis Jodha Akbar episode 221