Sinopsis Jodha Akbar episode 120 by Jonathan Bay

Sinopsis Jodha Akbar episode 120 by Jonathan Bay. Jalal menemui Maan Singh yang baru kembali dari Amer. Maan singh meminta maaf atas keterlambatannya, “aku sudah berangkat dari Amer beberapa hari yang lalu, Yang mulia. Bersama hadiah yang diberikan kakekku padamu, tapi aku terjebak cuaca buruk dalam perjalanan, jadi aku minta maaf karena tidak bisa ada di sini di hari ulang tahunmu, yang mulia.” Jalal berkata kalau Maan Singh tidak perlu meminta maaf, karena itu bukan salahnya. Jalal berkata kalau dia sangat berterima kasih atas hadiah dari Raja Bharmal dan sangat senang menerimanya. #sinopsisjodhaakbar.blogspot.com

vlcsnap-2014-11-17-16h15m55s146Seorang pengawal memberi tahu Jalal, kalau Resham ingin bertemu. Jalal menyuruhnya masuk. Jalal juga menyuruh pelayan menyiapkan kamar untuk maan singh. Maan singh di iringi pelayan meninggalkan Jalal. Resham masuk sambil tergopoh-gopoh. Resham berkata kalau dia datang membawa pesan dari Maham anga. Jalal dengan sedikit bingung menerima pesan itu, “kenapa dia mengirim pesan padaku? diakan tinggal di istana ini. Dia bisa saja memanggilku ke kamarnya.” Jalal menyuruh Resham pergi. jalal lalu membuka surat dari Maham dan menyerakannya pada Atgah. Atgah membaca surat itu yang isinya adalah maham ingin Jalal mencopot posisinya sebagai perdana menteri dan membiarkan dia pergi ke mekkah untuk berdoa, mendoakan kejayaan Kerajaan mughal. Jalal terlihat kaget dan heran, dia berpikir, tanpa menunggu lebih lama, Jalal segera bergegas menemui Maham yang sedang duduk sambil membaca. Maham pura-pura tak melihat. Jalal memanggil Maham, maham segera berdiri memberi salam. Jalal berkata kalau dia datang bukan sebagai kaisar, tapi sebagai anak angkatnya, “ini pertama kalinya kau tidak bicara langsung padaku tapi hanya mengirim pesan padaku.” Maham tersenyum tipis mendengar kata-kata Jalal, dia teringat informasi yang di sampaikan Resham tentang pengaruh Ruqaiya pada Jalal. Maham sambil tertawa berkata, “Jalal seseroang itu akan sulit menerima sesuatu yang tidak biasa. Aku yakin, kalau perang pertamamu itu adalah pengalaman yang tidak biasa, sama seperti ketika kau memakai mahkota untuk pertama kalinya. Dan akhir-akhir ini aku menemukan hal yang tidak biasa dari anak angkatku Jalal. Kautidak bicara padaku sebelum membuat keputusan. vlcsnap-2014-11-17-16h18m07s197Untuk pertama kalinya, pendapat dari perdana menteri tidak dianggap sebagai sesuatu hal yang perlu di pertimbangkan sebelum mmebuat keputusan. Apakah itu tentang kehamilan Ratu Jodha, kejahatan Bkashi Bano atau tentang pemilihan komandan perang.” Jalal berkata kalau Maham salah paham padanya. Maham melanjutkan, “saat kau khawatir dengan intergritas ratu Jodha kau bicara dengan Ratu Salima, Jalal. Tapi kau tidak pernah mengatakan itu padaku. Kau pasti berpikir jika itu adalah masalah pribadimu, tapi aku akan mengingatkanmu, kalau dulu kau selalu berkonsultasi padaku walaupun itu masalah pribadi. Tak apa itu persoalan pribadi. Tapi pemilihan komandan wilayah, itu masalah politik. Kau tidak meminta pendapat perdana menteri sebelum membuat keputusan. Kau bahkan tidak memberitahu aku tentang pertemuan itu.” Jalal berkata kalau sekarang dia mengerti, kenapa maham marah. Maham menjawab, “tidak. Tidak sama sekali Jalal, jangan salah mengerti aku. Malah sebaliknya, aku sangat senang.” Maham dengan pura-pura sedih berkata kalau dia senang karena Jalal kini tidak lagi membutuhkan dirinya, karena itu dia minta izin untuk berziarah ke mekkah. Jalal melarang nya. Jalal berkata kalau dia tidak membicarakan masalah-masalah tersebut dengan Maham karena dia ingin menguji dirinya sebagai Raja, apakah dirinya mampu membuat keputusan. Jalal lalu melepas turbannya dan berkata kalau dia menjadi Raja berkata Maham dan Bairam khan, dia berutang budi pada mereka. Maham tetap pada keinginannya untuk  melepaskan jabatannya. Jalal kemudian menyakinkan maham kalau dimasa depan, dirinya tidak akan mengabaikan maham lagi. Sebagai anak, Jalal ingin maham tidak pergi kemana-mana, dan sebagai raja dia memerintahkan Maham untuk tidak meninggalkan istana dan tetap melayaninya sebagai perdana menteri. Maham menangis dan memeluk jalal.

Sinopsis Jodha Akbar episode 120. Di bagian lain istana, Tasneem sedang membantu para pelayan beres-beres, ibunya menegur tasneem agar segera menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat karena dia akan pergi ke dapur, tapi sebelum berangkat ibunya tasneem berpesan agar Tasneem segera mengerjakan apa saja yang di minta Adam khan, “dia sudah sangat baik pada kita, jadi jangan mengecewakannya. Kau mengerti?” Tasneem mengangguk. Ibunya tasneem segera pergi.

vlcsnap-2014-11-17-16h19m40s89Dari kamarnya, adham mengintip Tasneem. Tasneem terlihat gelisah dan tidak tenang. Adham khan tersenyum mnyerigai dan kemudian keluar menemui Tasneem. Seperti di perintah, semua pelayan teman tasneem segera pergi meninggalkan Tasneem seorang diri. Adham berkata, “Tasneem, kau tidak memberikan salam padaku? ada apa?” Dengan terpaksa Tasneem mengucapkan salam. Adham tertawa, sambil mengelus pipi tasneem dia menyahut, “salam di terima.” Tasnem dengan ketakutan meminta adham agar jangan menyentuhnya. Adam bertanya, “apakah kau takut padaku? aku punya hadiah yang cantik untukmu. Ayo lihatlah hadiahmu…” Adham meraih pergelangan tangan tasneem dan menariknya kekamar. Tasneem memberontak meminta adham melepaskan dirinya. Adham tetap menariknya. Jodha muncul tepat pada waktunya dan menyuruh Adham melepaskan tangan Tasneem. Adham menatap Jodha dengan tatapan menantang sambil berkata, “kau tidak akan dapat menyakinkan orang tuanya untuk melawan aku. Jadi sekarang kau tidak akan bisa menghentikan aku. Pergilah dari jalanku!” Jodha dengan geram berkata, “aku bilang, lepaskan tasneem! Ini perintah dari Ratu Mughal.” Adham melepaskan tangan tasneem. Tasneem berlari dan bersembunyi di belakang Jodha. Jodha segera merangkulnya dan dengan ketus berkata pada Adham, “pria yang bijak akan mengikuti perintah. Tapi pria licik sepertimu, tidak akan pernah mengerti perintah. Aku sudah pernah memergokimu melakukan hal seperti ini juga. Aku juga sudah memberi peringatan padamu tadi pagi, apakah kau tidak mengerti itu? Sehingga kau melakukan kesalahan yang sama lagi. Kau akan di hukum karena perbuatanmu ini adham. Yang mulia akan memutuskan hukuman untukmu.” Adham dengan arogan bertanya, “apa yang akan kau katakan padanya? hmmm? gadis ini adalah pelayan. Dia harus mengikuti perintahku, aku bisa memperlakukan dia sesuai dengan apa yang aku inginkan… seperti yang aku maukan! Aku tidak melakukan hal yang salah.” Joda menyahut, “pelayan itu juga seorang wanita dan juga manusia. Aku tidak akan membiarkanmu melakukan perbuatan yang tidak senonoh padanya. Jika kau berniat melakukan kejahatan, maka kau harus di hukum.” Adham tertawa dan mengejek Jodha, “kau selalu mencoba mengancamku.” Joda berkata cepat, “ini bukan ancaman, tapi peringatan.” Adham dengan ringan menyahut, “kalau begitu, lakukan apapun yang kau inginkan.  Aku akan menunggu hukuman apa yang akan jalal berikan padaku. Adham khan tidak takut pada siapapun, Ratu Jodha.” Lalu kata adham pada tasneem, “aku akan segera mendapatkanmu, Tasneem! Ratu Jodha tak akan bisa menghentikan aku. AKu akan menguasaimu. Tidak lama lagi, rasa takutmu itu akan menjadi milikku. Sampai jumpa!” Adam sambil menyerigai meninggalkan Jodha dan Tasneem yang ketakutan. Jodha menatap kepergian Adham dengan geram.

vlcsnap-2014-11-17-16h20m14s191Jalal sedang berdiri di depan kamarnya, menatap langit, ketika pengawal memberi tahu kalau Jodha ingin bertemu. Jalal memberinya izin. Jodha dengan wajahh tegang menemui Jalal. Jalal bertanya kenapa Jodha tegang begitu?, “kau bahkan tidak memberikan salam padaku. Apa yang sudah aku perbuat kali ini?” Jodha menjawab, “bukan dirimu, tapi Adham khan.” Jalal berkata kalau Adham itu sudah seperti adiknya. Meskipun setiap kali dia melakukan kesalahan dia selalu bisa melepaskan dirinya dan jalal terpaksa memaafkannya. Mendengar kata-kata Jalal, Jodha dengan sengit menuduh Jalal sebagai rekan kejahatannya. Karena memaafkan seorang penjahat.  Jalal dengan tenang bertanya, “kau kelihatan sangat marah, apa yang telah dia perbuat padamu?” Jodha menyahut, “dia tidak akan berani melakukan perbuatan tidak senonoh pada seorang ratu. Dia  melakukan pemaksaan pada seorang pelayan dengan menodai kesopanannya. Namun begitu, melakukan pemaksaan baik pada seorang ratu ataupun pelayan, hukumannya adalah sama. Aku tidak akan membiarkan ada orang yang melakukan pemaksaan seperti itu pada seorang wanita. Jika para pelayan di istanamu tidak merasa aman, bagaimana kau akan melindungi rakyatmu? Semua ini terjadi karena kelalaianmu.” Jalal bertanya apa maksud Jodha? Jodha kemudian menceritakan apa yang sudah terjadi dan di lihatnya secara langsung dengan mata kepala sendiri. Semuanya, dari awal sampai akhir, Jalal memdengarkannya dengan seksama. Setelah selesai bercerita, Jodha bertanya pada Jalal, “apa kau mampu mengatasinya? Tindakan yang tidak senonoh itu kepada gadis kecil yang lakukan oleh komandan perang mu?” Jalal kemudian menepuk kedua tangannya. Pengawal datang. Jalal menyuruh pengawal itu memberitahu Adham khan agar hadir di persidangan besok. Pengawal memberi salam dan segera pergi. Pada Jodha dengan suara lembut jalal berkata, “ratu Jodha, tenangkah. Aku akan memutuskan hukuman untuk adham khan besok. Keadilan akan di tegakkan, yang bersalah akan di berikan hukuman.” Jodha menyambut ucapan Jalal dengan lega, “memang itu yang aku harapkan darimu, yang mulia. AKu berharap kau akan memberikan kedilan seadil-adilnya.” Setelah itu Jodha memberi salam pada Jalal dan meninggalkannya.

vlcsnap-2014-11-17-16h20m25s29Sinopsis Jodha Akbar episode 120. Maham nenegur Adham yang sudah berkali-kali di peringatkannya agar tidak berselisih dengan Jodha, “kenapa kau bersikap kasar padanya?” Adham menjawab kalau dia tidak melakukan apa-apa pada Jodha. Jodha lah yang ikut campur dalam urusannya, “dia bahkan mengancamku dengan menggunakan nama Jalal. Aku sudah memenangkan banyak perang untuk Jalal. Jodha berpikir kalau jalal akan menghukumku. Dia menduga kalau Adham khan ini takut pada Jalal.” Maham dengan cemas, meminta adham agar bicara pelan-pelan, “jangan bicara keras-keras kalau membicarakan nama Jalal…” Belum selesai Maham memarahi Adham, pengawal datang untuk menyampaikan pesan Jalal yang meminta adham hadir di ruang sidang besok. Maham menjadi sangat cemas dan memarahi adham lagi, “kau lihat sekarang? kau akan di hukum Adham Khan. Ratu Jodha sudah mengambil langkahnya.” Dengan tanpa kenal takut adham berkata kalau dia akan melawan siapapun yang menentang dirinya. Maham berteriak menyuruh Adham diam, “diam, Bodoh! Aku ingin menjadikanmu komandan dari  4 wilayah, tapi kenapa kau membuat masalah dengan pelayan? Seharusnya kau malu melakukan hal itu. Aku ingin mendengar tentang kenaikan jabatanmu di persidangan dan bukan sebagai pelanggar hukum. Jika kau terbukti bersalah, aku bahkan tidak akan bisa melakukan apapun untukmu. Kau akan di hukum. Ratu Ruqaiya mendapatkan konsekuensinya karena tidak mematuhi aku, begitu pula kau! Kenapa tidak ada orang yang bisa mengerti? Kalau Jalal sudah mulai percaya kepada ratu Jodha.” Adham balas berteriak, “aku ini bukan pengecut, ibu. Aku cukup kuat untuk menghadapi konsekuensiku. Aku sudah memberikan kontribusi untuk kerajaan ini. Mulai dari sekarang dan seterusnya, aku tidak akan mematui perintah ataupun hukumannya. Aku suka pada Tasneem. Kau tidak akan bisa menghentikan aku untuk mendapatkan apa yang aku inginkan. Banyak pelayan yang mau melakukan apa yang aku perintahkan. Kenapa ratu jodha harus keberatan?” Dengan emosi yang memuncak Maham vlcsnap-2014-11-17-16h21m20s80berkata kalau Adam pasti akan di hukum, “apa kau mengerti apa yang aku katakan? Aku harus melakukan sesuatu untuk menghentikan semua ini. Aku ingin membuktikan kau tidak bersalah sekaligus mempermalukan ratu Jodha. Aku ingin kau bisa mendapatkan apa yang kau inginkan tanpa di sebut sebagai pelanggar.” Adham tertarik dengan ucapan maham. Maham kemudian mendekati adham dan berkata kalau adham besok harus mengatakan  hal yang sama persis dengan apa yang dikatakannya sekarang. Maham kemudian memberitahu apa yang harus di katakan Adham. Adham mendengarkannya dan tersenyum mengerti.

Keesokan harinya sidang di gelar. Jalal berkata, “kita biasanya membicarakan masalah politik di persidangan ini, tapi masalah hari ini ada hubungannya dengan keluargaku. Hari ini aku akan mendengar keluhan Ratu Jodha,” Jalal kemudian meminta Jodha mengatakan keluhannya. Maham dan Adham terlihat sangat tenang. Jodha berdiri dan mengatakan, “keluhanku ini ditujukan kepada komandan Malwa, Adham Khan.” Semua menatap Adham khan. Jodha kemudian mengatakankan apa yang menjadi keluhannya di hadapan mereka semua yang hadir di persidangan secara jelas dan terperinci, “aku sudah mengatakan keluhanku, yang mulia. Aku harap keadilan bisa di tegakkan.” Jodha kemudian duduk kembali di kursinya. Jalal berkata, “aku tidak ingin ada yang keberatan dengan keputusanku atas keluhan yang di katakan Ratu Jodha. Karena itu aku ingin perdana menteri yang mengambil keputusan. Walaupun dia ibu Adham Khan, tapi aku mengharapkan keadilan darinya. Aku percaya pada keputusannya.” Jalal mempersilahkan Maham memberi keputusan. Jodha terpana tak percaya.  #sinopsisjodhaakbar.blogspot.com

vlcsnap-2014-11-17-16h21m10s216Sebelum memberikan keputusannya, maham berkata pada Jalal, “yang mulia, aku bersumpah dengan sejujurnya kalau aku akan memberikan keadilan.” Maham lalu meminta Adham berdiri di depan Jalal sebagai pelanggar. Pada Adham maham berkata kalau dia disini bukan sebagai ibunya, tetapi sebagai perdana menteri, “jika kau terbukti bersalah, maka kau akan di hukum tanpa ada pembelaan.” Adham menjawab, “perdana menteri, setiap tersangka berhak untuk membela dirinya.” Dnegan cepat Maham menyahut, “tentu saja. Komandan Adham Khan, kau boleh memberikan pembelaanmu.” Adham mengucapkan terima kasih kemudian berkata, “aku tidak melakukan kesalahan apapun. Tidak salah jika kita mencintai seseorang. ~Jalal memandang adham dengan tatapan menyelidik. Para wanita menatap Adham dengan rasa tidak percaya, dan Jodha terlihat sangat muak padanya.~ Aku mencintai Tasneem. Dia dibesarkan di keluarga yang sangat miskin. Aku ingin membantu dan bertanggungjawab kepadanya.” ~Adham teringat apa yang di katakan Maham padanya malam sebelumnya, maham berkata kalau dalam persidangan besok ada 2 target yaitu ratu Jodha dan ratu Ruqaiya, “Aku ingin membuktikan pada ratu Ruqaiya, kalau dalam permainan kehidupan ini, akulah pemain yang paling hebat. Dipersidangan besok kau harus mengatakan kalau kau mencintai Tasneem dan bukanlah tindakan yang salah jika mencintai seseorang.“~  Dalam pembelaanya adham bertanya, “apa mencintai sesorang itu perbuatan yang melanggar, perdana menteri?” ~Adham mengatakan persis yang diajarkan Maham, “aku ingin menjadikan Tasneem sebagai istriku dan memberikannya kemakmuran. Aku ingin menikahinya.”~ Adham mengatakan, “agamaku tidak melarang jika aku menikah dengan lebih dari satu wanita. Aku belum menjadi seorang ayah. Aku ingin menikah dengan Tasneem dan aku ingin anak darinya. Sebelum aku, banyak orang yang menikah lebih dari sekali. Dan itu tidak melanggar. Karena itu aku akan menikahi tasneem dengan mahar apapun yang dia inginkan.” Semua orang terpana mendengar pernyataan Adham. Jalal trelihat kebinggungan….Sinopsis Jodha Akbar episode 121