Sinopsis Jodha Akbar episode 99 by Meysha Lestari. Hari sudah pagi. Jalal duduk di samping Jodha yang terbaring tak sadarkan diri. ~Sebab kalau Jodha sadar, tak mungkin Jalal bisa menyentuhnya~ Tangan Jalal sibuk mengosok-gosok telapak tangan Jodha. Ada rasa kuatir bercampur sedih terbayang di wajah tampannya. Karena terlalu khusuk Jalal tidak menyadari kalau Jodha sudah membuka matanya. Melihat tangannya berada dalam genggaman Jalal, Jodha langsung menyentakannya. Melihat Jalal duduk sangat dekat dengan dirinya, Jodha segera bangkit, menatap sekujur tubuhnya, membenahi pakaiannya, dan baru kemudian merasakan sakit di kepalanya. Jodha menyadari sesuatu. Dia bertanya pada Jalal bagaimana dia bisa sampai di sini. Jalal menjawab siapa lagi yang bisa melakukan itu kalau bukan dirinya. Jodha teringat kembali saat-saat terakhir sebelum dia pingsan. Dia ingat dirinya terduduk di bawah pohon tak berdaya, Jalal membopong tubuhnya dan dia masih sempat melarang jalal menyentuhnya. Setelah itu blank, Jodha tak ingat apa-apa lagi. Jodha terlihat ketakutan dan kuatir. Dia menatap tubuhnya sekali lagi, lalu meneliti pakaiannya yang telah berganti dan kemudian menoleh menatap Jalal. Jalal sepertinya tahu apa yang ada dalam benak Jodha. Tapi sayang, sebelum keduanya ribut seperti biasa, Moti muncul. Jalal menyuruh moti memberi Jodha obat. Lalu Jalal beranjak pergi. Moti menyiapkan obat dan air minum dan membawanya pada Jodha. Jodha segera menarik tangan moti dan meminta moti mengatakan apa yang terjadi semalam? Kenapa tidak ada perhiasan di tubuhnya dan bajunya pun telah bertukar. Moti berkata jadi kau ingin tahu apa yang terjadi semalam dan apa yang di lakukan yang mulia? ” baiklah, saya akan memberitahu mu sekarang…” Tiba-tiba Maham angga masuk dan berkata kalau dia yang akan memberitahu Jodha. Dengan senyum licik maham angga memberitahu Jodha kalau semalam dia telah menjadi milik Jalal. Jodha terkejut dan tak percaya. Maham senang melihatnya. Moti tersenyum malu. Jodha menatap Moti meminta kepastian, tapi wajah moti tampak datar. Maham angga berkata, kalau dia sangat senang. Jodha merasa mual dan jijik mendengarnya. Maham mengatakan untuk itu Jodha akan menerima hadiah dari maham. Maham menepuk tanganya. Seorang pelayan datang membawa sebuah kotak dan meletakan di dekat Jodha. Maham berkata kalau sekarang Jalal pasti tidak akan tertarik lagi pada Jodha. Jodha benar-benar teluka. Moti tak tahu harus bagaimana, dia merasa iba pada Jodha. Maham angga tertawa senang lalu berbalik pergi. ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Di luar kemah Jodha, Jalal sedang berdiri bersama Atgah dan beberapa menterinya. Mereka sedang mengamati cuaca yang telah membaik dan berencana untuk meneruskan perjalanan. Jodha menemui Jalal. Atgah dan para menteri segera pergi meninggalkan Jalal dan Jodha. Jalal berkata kalau Jodha seharusnya tidak keluar dulu, karena kesehatannya tidak bagus. Jodha meminta Jalal masuk kedalam. Jalal menurut. Sampai di dalam, tanpa berani menatap Jalal, Jodha berkata kalau dia masih shock dengan apa yang dialaminya dan meminta jalal mengatakan padanya apa yang telah dia lakukan? Jalal berpikir sebentar sebelum menjawab, lalu katanya dia terpaksa melakukannya karena memang di perlukan. ~jodha nggak sadar2 juga kalau Jalal sangat suka mempermainkan dirinya~ Jodha tidak terima, dia berkata bahwa tidak ada satu alasan pun yang membolehkan seorang raja melanggar janjinya. Apa yang mungkin terjadi, paling-paling dirinya mati. Jalal berkata kalau dia tahu apa yang harus di lakukan oleh seorang raja dan apa yang perlu dilakukan oleh seorang suami. Dia hanya memenuhi tanggung jawabnya saja. Jodha dengan sengit berkata kalau memenuhi janji juga merupakan tanggung jawab Jalal. Jodha berkata, “katakan padaku, anda tidak melakukan apa yang tidak kuperkenankan bukan?” Jalal bilang sebagai seorang raja dia tidak perlu izin siapaun untuk melakukan apapun. Dan jika memang di perlukan, dia akan melakukannya lagi. Setelah berkata begitu, Jalal pergi. Jodha terduduk dilantai, dengan air muka kecewa, berduka dan terluka.
Sinopsis Jodha Akbar episode 99. Akhirnya rombongan Mughal melanjutkan perjalanannya kembali ke Agra. Cuaca sangat cerah badai telah lenyap, tapi di benak Jodha badai yang lain sedang berkecamuk. Jodha ingin mengingat apa yang telah terjadi kemarin malam. Tapi ingatan yang muncul hanya yang itu-itu saja, yaitu saat dia melihat Jalal datang dan membopong tubuhnya. Setelah itu tidak ada lagi kenangan. Jalal memimpin rombongan di depan, duduk diatas kuda dengan gagahnya. Jodha mengintip Jalal dari dalam tandunya. Seorang parjurit yang di utus Ruqaiyah untuk Jalal tersesat dan tidak bertemu rombongan.
Rombongan Jalal sampai di agra dan sedang memasuki gerbang istana, ketika serombongan kiai menghentikan Jalal. Jalal memberi salam pada kiai itu. Jalal berkata ketika seorang raja datang, tidak ada seorangpun yang berani menghalanginya seperti ini, pasti ada alasan yang sangat besar dibelakangnya. Seorang kiai berkata memang benar, alasannya sangat besar. Mereka semua mengasumsikan Jalal menghormati agamanya, tetapi dia menjadi tidak di hormati karena pergi ke mandir bersama Jodha, berdoa dengan cara mereka dan meletakan kepala di kaki sebuah patung. Kiai yang lain berkata mereka setuju kalau Jalal adalah raja, tapi itu bukan berarti dia bisa berbuat sekehendak hatinya. Yang lain lagi berkata kalau seorang raja ridak menghormati agamanya, apa gunanya dia? Mereka semua sepakat kalau Jalal tidak punya hak untuk duduk di tahta sekarang. Semua orang terlihat tegang. Hamida berkata kalau sejarah menjadi saksi bahwa semua raja Mughal memerintah dalam batas-batas yang di perbolehkan oleh agama. Tapi para kiai tidak mengubrisnya. Mereka bilang kalau kesalahan Jalal tidak bisa di abaikan. Tuhan dan rakyat marah padanya. Dan jika Jalal memaksa untuk tetap menjadi raja, maka harus melangkahi dulu mayat mereka. Karena Jalal telah kehilangan hak nya untuk duduk diatas tahta. Maham bersuara dan menantang para kiai, “siapa yang bisa menghentikannya?” Kiai berkata kalau wanita tidak punya hak untuk bicara. Maham berkata, “saya harus bicara, karena saya mengikuti agama yang sama. Anda bependidikan. Dan memahami agama dengan baik. Tugas anda adalah membuat yang mulia melihat jalan yang benar, bukan memotong jalannya. Anda tidak bisa mengkhianati yang mulia. Kalau ada perbedaan pendapat selesaikan dengan baik-baik. Anda semua setuju raja adalah bayangan tuhan di bumi. Saya tahu paduka sangat mencintai tuhan, tapi dia manusia sehingga dapat melakukan kesalahan. Dan pekerjaan anda semua adalah mengoreksi kesalahannya bukan memalingkan muka dari dia. Anda menjauhi dia dengan melakukan semua ini. Kita semua ada di sini karena yang mulia. Islam menyebar ke seluruh India juga karena yang mulia. Saya harus maju kedepan, karena saya harus bertanggung jawab pada Tuhan.” Semua orang yang mendukung Jalla setuju dengan kata-kata maham angga, Tapi adham terlihat marah dan tidak terima. Para kiai berkata, rakyat mendukung mereka, jadi Jalal harus memberikan mereka jawaban hari ini.
Sinopsis Jodha Akbar episode 99. Di kamarnya, Ruq berjalan mondar mandir di kamarnya dengan kuatir. Ruq bertanya-tany apakah utusan telah sampai pada Jalal atau belum. Hoshiya datang memberitahu Ruq kalau Jalal sudah datang dan sedang terjadi anarki di luar. Ruq segera bergegas keluar hendak menemui Jalal.
Di luar jalal masih menghadapi para kiai. Jalal berkata kalau dia ingin mengajukan pertanyaan pada mereka semua. Dia masih percaya pada satu tuhan, menjalankan sholat, memberikan zakat, lalu bagaimana dia bisa di katakan tidak mengikuti ajaran islam? Kiai berkata mengikuti gaya ibadah agama lain adalah dosa, pergi ke mandir dan menundukan kepala di bawah patung adalah dosa. Jalal bertanya pada seorang kiai, apakah dia ingat dia pernah berdoa untuknya pada ulang tahun pertamanya dulu? Kiai itu berkata, ya dia ingat berdoa untuk Jalal di dalam mandir. jalal berkata begitu pula dia, karena agama di ikuti dengan hati bukan karena tempatnya. Hanya ada satu tuhan di hatinya. Jalal bertanya apakah sekarang dia boleh masuk ke istana? Kiai berkata kalau hati Jalal sangat bersih. Tapi alasan di balik semua ini adalah Jodha. Jika Jodha tidak pergi ke mandir, Jalal pasti juga tidak akan pergi kesana. Solusi yang mereka berikan adalah Jodha harus masuk islam. Maham berkat akalau itu adalah hal sangat sensitif, dan saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memutuskan solusinya. Maham meminta para kiai memberi mereka waktu 1 hari untuk membahasnya. Jalal setuju danberjanji akan mengumumkan keputusannya esok hari di pengadilan. Jodha tertegun. Jalal memimpin rombongannya memasuki istana. Semua mengikuti Jalal.~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Adham terlihat sangat marah pada Maham karena telah membela Jalal ketika semua kiai menentangnya. ~punguk merindukan bulan~ Menurut Adham kalau tidak di bela Maham, bisa saja Jalal kehilangan tahtanya. Maham berkata kalau dia sangat mencintai adha, tapi dia tidak menyangkal kalau dirinya juga sangat menyayangi Jalal. Maham juga ingin melihat Adham menjadi raja, tapi tidak dengan mengulingkan Jalal. jalal telah memberi mereka berdua banyak hal. Mereka berdua mempunyai kedudukan menteri katena Jalal. Tanpa Jalal mereka hanya akan menjadi pelayan. Dan apa ada yang bisa menjamin kalau para kiai mengambil tahta Jalal lalu memberikannya pada Adham? Menurut maham, adham tidak bisa melakukan apa-apa layaknya seorang raja, jika adham bisa, maka dia layak untuk duduk di tahta. Maham ingin melihat Adham menjadi raja ketika dia sudah pantas mendapatkannya. Kebenarannya adalah adham hanyalah sebuah bola pemarah yang bisa meledak setiap menit. Adham emosi dan mengangkat akan memukul maham, tapi terhenti di udara. Maham berkata, kalau itu Jalal dia tidak akan pernah mengangkat tangan padanya. Maham mengusir Adham dari hadapannya. Adham pergi dengan marah…..Sinopsis Jodha Akbar episode 100