Sinopsis Jodha Akbar episode 97 by Jonathan Bay. Berita baik atau buruk sangat cepat menyebar seperti kobaran api. Kabar tentang menyerahan benteng ratanpur pada rajvanshi oleh Jalal telah sampai di telinga para tentara Mughal penjaga benteng. Mereka semua mematuhi perintah untuk meninggalkan benteng. Fil senang mendengarnya, apalagi ketika bendera mereka di kibarkan di benteng itu. Vajendar bersiap-siap untuk menikahi Sukanya. Fil mengucapkan selamat kepadanya, tapi vajendar mengatakan mereka sehausnya memenangkan benteng itu. Fil menjawab kalau semua itu adalah politik. Semua terlihat antusian menyambut pernikahan Sukanya dan Vajender. Semua persiapan telah dilakukan. Jalal berkata pada Atgah shah kalau Rajvanshi kelihatan senang. Atgah menjawab karena mereka telah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jalal melirik Atgah dan bertanya, “lalu bagaimana dengan keinginanku?” Atgah tersenyum dan mengangguk. Seperti yang telah di rencanakan Jalal, para prajurit Mughal sedang bersiap-siap untuk merebut kembali benteng Ratanpur. ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Jodha duduk diapit oleh dadisa dan Shivani. Shivani memuji Jalal dan mengatakan kalau Jalal sangat mencintai Jodha. Jodha menatap Jalal yang sedang berbincang-bincang dengan Bharmal. Dadisa berkata karena Jalal, Sukanya jadi menikah. Dadisa bertanya pada Jodha apakah dia sudah mengucapkan terima kasih pada Jalal? Jodha bingung menjawabnya. Dadisa berkata kalau dia tidak memgharapkan Jodha bersikap seperti itu. Dadi menyuruh Jodha mengucapkan terima kasih pada Jalal. Jodha setuju.
Sinopsis Jodha Akbar episode 97. Upacara pernikahan akan segera di mulai. Pendeta meminta Jodha dan Jalal duduk bersama di mandap. Jodha – Jalal saling menatap sebentar sebelum khusyuk mengikuti upacara. Shivani memanggil Jodha. Jodha tidak mendengarnya. Tapi Jalal melihatnya berisik pada Jodha kalau Shivani memanggil dirinya. Jodha menatap Shivani. Shivani memberi isyarat dengan menyatukan tangan di dada dan menunjuk Jalal. Jodha memberi isyarat menolak. Shivani memasang wajah tidak terima. Jalal menduga kalau mereka menyuruh Jodha mengatakan sesuatu padanya. Jodha berkata kalau mereka menyuruhnya mengucapkan terima kasih karena telah memberikan benteng Ratanpur sehingga pernikahan Sukanya dapat berlangsung. Jalal menyuruh Jodha mengucapkannya dengan tulus. Jodha berkata, “terima kasih.” Jalal menjawab sambil tersenyum, “itu lebih baik.” Shivani dan Dadisa terlihat senang. Semua keluarga besar Amer tersenyum bahagia. Hanya Maham angga dan gengnya yang terlihat tidak puas.
Mempelai pria datang dengan tidak memakai sepatu. Anak-anak yang telah menantinya terlihat kecewa. Anak-anak itu menghampiri Jalal dan mengadu kalau pengantin pria tidak memakai sepatu dan bertanya pada Jalal, “apa yang harus kami lakukan?” Jalal berkata kalau dia ada di pihak Jodha, “kehormatanmu adalah kehormatanya, dan kehormatannya adalah kehormatanku, jadi ayo kita lakukan sesuatu.” Jalal membisikkan idenya di telingan anak-anak itu. Mereka sepertinya setuju dan menerima ide Jalal. Kedua anak yang besar segera menjalankan ide Jalal, sedangkan gadis kecil itu tinggal sebentar dan memuji Jalal di depan Jodha dengan mengatakan kalau jijasa (abang ipar) nya sangat cerdas. Jalal tersenyum senang. Jodha menyahut sambil tertawa, “ya, abang iparmu ini memang sangat pandai meniru.” Senyum di wajah Jalal langsung lenyap. Dengan galak dia menatap Jodha. Jodha balas menatapnya. dengan tatapan serupa. Keduanya saling adu pandang. Tapi sepertinya Jodha merasa kikuk duluan, karena dia yang lebih dulu membuang muka.
Kedua anak perempuan yang lain menemui Vajender dengan membawa sepatu dan menunjukannya pada vajender. Vajendar mengatakan kalau itu bukan miliknya. Vajendar menunjuk di mana sepatunya diletakan. Anak yang besar menyuruh adiknya mengambil sepatu Vajendar. Fil akan melangkah pergi, tapi anak yang besar menahanya. Anak yang kecil kembali dengan membawa sepatu vajendar dan mengatakan kalau dia akan mengembalikan sepatu itu kalau Vajendar memberi mereka hadiah. Semua tertawa mendengarnya.
Sinopsis Jodha Akbar episode 97. Bakshi banu manatap tanganya yang terluka. Sharif memberi isyarat agar Bakshi menyembunyikan lukanya. bakshi menutupi lukanya. Hamida menghampiri Bakshi banu dan bertanya apakah kau menikamtinya? hamida melihat luka di tanganya. Hamida dengan kuatir bertanya kenapa dengan tanganya? bakshi banu berkata kalau dia memaki gelang dan tersangkut. Sharif datang menghampiri Hamida dan Bakshi banu dan berkata dengan nada penuh perhatian, “saya sudah memintanya untuk hati-hati, tapi dia tidak mendengarkan.”
Ritual akan segera di mulai. Semua mengambil tempat duduknya masing-masing. Pengantin pria telah menungguh di mandap. Sukanya turun di iringi oleh banyak gadis, mereka megantar Sukanya sampi di mandap. Sukanya duduk di samping vajendar. Pendeta akan memulai ritualnya. Seorang wanita meletakan selendang di pundak Jodha dan Jalal lalu mengikat ujungnya. Pendeta meminta Jalal mengulurkan tanganya. jalal menurut. Pendeta juga meminta Jodha mengulurkan tangan dan meletakannya diatas telapak tangan Jalal. Jodha terlihat ragu-ragu dan tegang. Jalal menunggu sambil tersenyum. Jodha melirik Jalal. Lalu dengan sedikit rasa enggan Jodha meletakan tangannya diatas telapak tangan Jalal. Pendeta membaca mantra. Sifat iseng jalal kambuh. Dia memegang tangan Jodha dengan sangat erat. Jodha berpikir, “Jalal memegang tanganya sangat erat hingga terasa sakit, dia tak pernah melepas kesempatan untuk mengodaku.” Jalal sepertinya menikmati ulahnya, bibirnya tidak berhenti menyunggingkan senyuman. Jalal berpikir, “sangat menyenangkan dapat mengoda Jodha, kesenangan saat mengoda mu tidak aku dapatkan bahkan saat menang perang sekalipun.” Pendeta selesai membaca matra, dia meminta jalal memberikan Ahoti. jalal akan mengulurkan Ahoti ke dalam api tapi kemudian membatalkannya dan bertanya pada pendeta apa arti dari mantra yang di bacanya seolah-olah dia tertarik. Dengan senang hati pendeta menjelaskan makna matra tersebut. Jalal mendengarkan penjelasan pendeta sengan serius. Tapi tangannya tetap memegang tangan Jodha dengan erat. Jodha sepertinya mengetahui akal bulus Jalal. Jodha menatap jalal dengan sengit, tapi Jalal tidak melihatnya. Jodha berkata dalam hati, “aku tahu kau ingin terus memegang tanganku, karena itu kau membuat drama ini.” Pendeta selesai menjelaskan dan menyuruh Jalal memberikan ahoti. Jalal memujinya dan bersama-sama dengan tangan Jodha dia menjatuhkan ahoti dalam api. Pegangan tanganya terlepas. Jalal hendak meraih tangan Jodha lagi, tapi Jodha dengan cepat menariknya. Jalal terlihat sedikit malu,, dia menengok ke kanan dan kekiri lalu tersenyum sendiri. Melihat itu Jodha menatap Jalal dengan sengit. Jalal melirik Jodha dan tersenyum senang. ~sinopsisjodhaakbar.blogspot.com~
Sinopsis Jodha Akbar episode 97. Pendeta meminta Sukanya dan Vajendar mengambil Pheras. Semua orang beridi. Vajendar dan Sukanya saling mengalungkan bunga ke leher pasanganya. lalu mengelilingii api suci. para kerabat menaburkan bunga pada pasangan pengantin itu. Semua tersenyum bahagia. Tapi Maham angga menunjukan raut wajah tidak suka. Ritual selesai. Sesusi rencana Jalal, pasukan mughal mengempur benteng Ratanpur dan berhasil merebutnya kembali.
Sukanya sudah duduk diatas tandu dan bersipa pergi ke Dhalwalgar. Fil sedang berpamitan pada Bharmal, ketika seorang pelayannya datang memberitahu kalau Mughal telah merebut benteng ratanpur kembali. Fil marah. Dia menyuruh pengusung menurunkan tandu Sukanya. Fil mengatakan kalau Mughal menipu mereka. Fil berkata pada Jalal, “begini kau memenuhi janjimu? pertama memberikan benteng lalu merebutnya kembali? Kami rajvanshi selalu memengang janji, tapi Mughal hanya tahu bagaimana mencuranginya. Jalal berkata, “anda bicara apa?pertama untuk menciptakan hubungan ini anda membuat kesepakatan, aku berjanji pada bharmal maka ku berikan benteng itu. Tetapi aku ingin anda mengerti bahwa sesuatu menjadi milikmu karena di menangkan bukan karena mengemis. Kalau anda menginginkan benteng itu, mari bertemu di medan perang. Aku siap untuk berperang. Satu lagi…pernikahan ini telah terjadi, mereka saling menyukai satu sama lain. Jika sukanya sampai tersakiti di sana, aku tidak akan membiarkan anakmu. Jika terjadi sesuatu pada Sukanya, aku akan mengeluarkan hati anakmu.” Semua orang terlihat tegang, kecuali Maham anga, adham dan Sharifudin. Fill terlihat gentar dan ketakutan, dengan gugup dia berkata “anda berjanji akan melindungi kami dan sekarang melakukan in. Kalian bangsa mughal memang seperti ini…” Jalal sangat marah mendengarnya, dan mengancam agar Fil tidak mengatakan sesuatu tentang Mughal atau Jalal akan memotong lidahnya. Jalal menghunus pedangnya dan akan mengayunkan kearah Fil, Jodha berteriak melarangnya, “tidak, yang mulia!” Jalal menghentikan ayunan pedangnya dan menatap Jodha….. Sinopsis Jodha Akbar episode 98