Sinopsis Jodha Akbar episode 361 by Sally Diandra. Malam itu…Jodha sedang bersama Salim, dia sedang jalan jalan keluar balkon istana, dicari carinya suaminya tapi tidak ketemu juga, lalu dia bertanya pada pelayan : “Apakah kamu melihat Yang Mulia ?” , “Yang Mulia tadi keliatannya pergi ke kamar salah satu istrinya, Ratu Jodha” ujar pelayan, mendengar jawaban pelayannya Jodha langsung cemberut.
Kemudian Jodha duduk di teras, perasaannya tidak menentu, campur aduk jadi satu, rasanya ingin sekali dirinya marah tapi marah sama siapa “Yang Mulia bener bener pergi ke kamar salah satu istrinya dan aku cuma duduk disini bersama Salim, apakah dia nggak punya tanggung jawab sama sekali ke anaknya ??? tapi … kenapa aku jadi marah … ??? mereka juga kan istrinya Yang Mulia … tapi … Yang Mulia pernah bilang kalo hal yang paling terindah buatnya itu adalah Salim tapi kenapa dia seperti itu ???” gerutunya … lalu Jodha bangkit dari duduknya sambil terus menggendong Salim, pada saat itu di bawah di taman …
Dari atas balkon Jodha melihat Jalal sedang berada ditaman dibawah, dan saat itu dia sedang bersama dengan seorang perempuan, Jodha melihat Jalal tersenyum pada perempuan itu tapi ketika Jodha sedang membenarkan gendongan Salim, tiba tiba Jalal menghilang dari tempat tersebut, Jodha bertanya tanya “Kemana perginya Yang Mulia dengan perempuan itu ?” kata Jodha penasaran
Jodha terus mencari cari suaminya kesana kemari dari atas balkon tapi tidak juga ditemukannya … sampai akhirnya ada seseorang yang menyentuh pundak Jodha tapi tak digubrisnya orang itu, padahal orang itu adalah Jalal, Jalal pun tersenyum nakal melihat ulah istrinya yang kebingungan mencari cari dia.
Tak berapa lama kemudian, Jalal mencoba mengagetkan Jodha dari arah belakang … “Ratu Jodha ! awas ada ular !” kata Jalal sambil tersenyum nakal,
Jodha yang dikejutkan seperti itu langsung kaget dan berteriak ” Auuu !! mana mana ularnya mana ???” teriak Jodha ketakutan, Jalal terus tersenyum nakal melihat istri tercintanya, “Di hatimu ularnya” goda Jalal, sadar kalo Jalal mengerjainya Jodhapun langsung cemberut “Hmmm … apa yang kamu cari, Ratu Jodha … kamu memata matai aku yaaa ?” tanya Jalal, dengan nada cemberut Jodha langsung menyahut “Aku tidak memata matai kamu, Yang Mulia , buat apa mata matai kamu …
“Tapi itu dari tadi kamu seperti mencari cari sesuatu, apa yang kamu cari, Ratu Jodha ???” goda Jalal lagi , “Aku sedang bermain main sama Salim lalu aku melihat kamu … sama seorang perempuan … itu tadi siapa ??? perempuan yang bersama kamu ??? aku tadi kurang memperhatikan … kurang jelas …. tolong katakan siapa dia ??? tanya Jodha penasaran,
“Oooh dia … yang bersama aku dibawah tadi ditaman ???? hmmm …. dia itu juga salah satu Ratu di Istana ini, Ratu Jodha …. namanya Mariam Makani … Hamida Begum atau biasa kamu panggil amijan (ibu)” jawab Jalal sambil tersenyum nakal menggoda Jodha …
Mendengar penjelasan Jalal, Jodha langsung bernafas lega dan tersenyum bahagia sambil berkata “Jadi … kami tadi bertemu ibu Hamida” ujar Jodha , “Kamu tahu, Ratu Jodha … terus terang aku tidak bisa memikirkan orang lain selain kamu … dan kalau sampai aku menemui istriku yang lain, kamu boleh membunuhku” belum selesai Jalal berbicara, Jodha sudah menutup mulut Jalal dengan tangannya yang lentik ,
“Yang Mulia, jangan bilang tentang hal itu … aku tidak suka aku tidak mau kamu bicara tentang bunuh membunuh” kata Jodha , “Tapi paling tidak, sekarang akhirnya kamu menyentuhku kan setelah aku mengatakan hal ini ?” goda Jalal lagi ,
Jodha lalu tersenyum. Kemudian Jalal mengambil Salim dari tangannya dan berkata “Sini …. aku akan membuat Sekhu (panggilan kesayangan Jalal ke Salim) kecilku ini tidur, Ratu Jodha” Jodha lalu memberikan Salim ke Jalal dan memandang suaminya dengan penuh cinta … legaaa niih yeee ….
Suatu siang ….Shagnui Bai pergi ke Istana Agra, dia ingin bertemu dengan Ratu Jodha, dan ditengah perjalanan, tiba tiba tas nya terjatuh dan semua isinya keluar termasuk pion pion kerang yang selalu dibawanya yang bisa menunjukkan nasib seseorang. Shagnui Bai mendapat petunjuk dari pion pion kerangnya yang mengatakan sebuah petunjuk yaitu menunjuk pada sebuah rumah, dia melihat rumah tersebut dan menanyakan pada salah satu pria yang ada disana , “ Tuan … kalo saya boleh tahu, siapa yang tinggal di rumah itu ?” tanya Shagnui Bai,
“Oooh itu … itu adalah rumahnya Rashid dan istrinya Zil Bahar “ ujar laki laki tadi, Shagnui Bai semakin heran dan bertanya tanya dalam hati, ada gubuk didepan istana, aneh ??? lalu dia menyelinap masuk ke dalam gubuk itu, dilihatnya seorang perempuan yang sedang hamil besar sedang berdoa, perempuan itu adalah Zil Bahar.
Selesai berdoa …. begitu melihat Shagnui bai masuk ke rumahnya, Zil Bahar lansung bertanya : “Maaf … ada yang bisa saya bantu, bu ?” , “Kamu hanya akan tinggal beberapa hari saja di dalam gubuk ini, kamu akan pergi ke suatu tempat, anak yang ada didalam perutmu itu yang akan membawamu ke tempat lain, tapi kamu …. harus melewati beberapa ujian , seorang gadis akan mengubah sejarah Kesultanan Mughal dan gadis itu adalah putrimu “, kata Shagnui Bai. Mendengar penjelasan Shagnui Bai, Zil Bahar kaget dan sangat
terkejut, Shanguni berkata lagi : “Putri kamu akan membawamu masuk ke dalam istana, dari gubuk ke istana” katanya sambil tertawa dan meninggalkan Zil Bahar.
Shagnui Bai sampai juga di Istana Agra, ketika dia sedang bertanya dengan seorang pelayan secara kebetulan Shagnui Bai berpapasan dengan Rukayah yang dibuntuti oleh Hoshiyar pelayan setianya, tak berapa lama kemudian Rukayah langsung menghentikan langkahnya dan berbalik memperhatikan Shagnui Bai dari kejauhan dan bertanya ke Hoshiyar : “Hoshiyar, siapa perempuan tua itu ???” , “Dia adalah Shagnui Bai, dia kesini mau bertemu dengan Ratu Jodha” jawab Hoshiyar, “Oooh … perempuan yang bisa meramal masa depan itu rupanya” ujar Rukayah sambil berlalu dari sana, sesaat kemudian Shagnui Bai mendekati jejak kaki yang ditinggalkan Rukayah di bebatuan, dia melihat dengan seksama lalu tiba tiba jejak kaki itu berbalik arah
“Ini bukan pertanda yang baik, jejak kaki yang berbalik arah seperti ini biasanya milik seorang penyihir yang menyamar menjadi manusia” kata Shagnui Bai sambil memperhatikan Rukayah yang sudah pergi menjauh darinya.
Sore itu, Jodha sedang memandikan Salim bersama Ratu Salima, tiba tiba pelayan datang dan memberitahu bahwa Shagnui Bai datang dan ingin menemuinya , “Shagnui Bai disini ?” tanya Jodha … kemudian setelah selesai memandikan Salim dan membalutnya dengan kain, Jodhapun segera menemui Shagnui Bai.
Diteras depan, Jodha menemui Shagnui Bai bersama dengan Salim dan Shagnui Bai memperhatikan Salim yang sedang dipangku Jodha dengan seksama dan dia melihat benang suci yang diikatkan ditangan Salim, “Ini merupakan pertanda baik untuk Pangeran Salim, seseorang yang memberikan benang suci ini telah menjalin hubungan dengan Salim” kata Shagnui Bai , “Apa maksudmu ???” tanya Jodha ,
“Ini adalah hubungan hati yang akan menentukan nasibnya kelak dan tak ada seorangpun yang bisa merubahnya” ujar Shagnui Bai sambil menyentuh kepala Salim untuk memberkatinya, kemudian dikeluarkannya pion pion kerangnya dan dilemparkannya ke tanah, pion pion kerangnya tersebut membentuk sebuah petunjuk,
“Kelak Pangeran Salim akan memenangkan hati semua orang, tapi hatinya akan membawa bencana dalam istana, dia hanya akan berfikir menggunakan hatinya saja dan semua ini akan menyebabkan pertumpahan darah, kisah cintanya akan ditulis dengan darah, kisah cintanya akan menjadi penyebab sebuah kehancuran, cintanya akan menyebabkan keretakan sebuah hubungan yang ada, kamu akan terbagi diantara cinta dan kejujuran. Pangeran Salim akan menjadi seorang raja yang besar tapi hatinya akan hancur, kelak … dia akan mempunyai 2 orang wanita dalam kehidupannya, salah satu dari mereka akan melukai hatinya dan satunya lagi akan menyatukan hatinya, dia akan mempunyai masalah besar dalam hal percintaannya” ujar Shagnui Bai , Jodha hanya bisa diam dan berharap semua ini tidak terjadi ….
Malam itu, Jodha sedang menangis didalam kamarnya, sementara Salim sedang duduk dipangkuannya lalu Jalal datang menemui mereka berdua dan berusaha untuk menghibur Jodha , “Sudahlah … tidak usah kamu pikirkan, Ratu Jodha” ujar Jalal , “Semua yang Shagnui Bai katakan, ramalannya selalu benar” kata Jodha,
“Itu tidak akan terjadi, Ratu Jodha … kita akan menghadapinya bersama sama, aku sangat mencintai Salim, kami tidak mungkin akan bertengkar satu sama lain tapi meskipun itu nanti terjadi, aku yakin Dewa Kahnamu akan bersama aku, dia akan menunjukkan jalan yang benar, kemudian Jodha dan Jalal memanjatkan doa ke Dewa Kahna.
Narator : Waktupun berlalu begitu cepat, seperti yang dikatakan Jalal, Jodhapun lupa akan ramalam Shagnui Bai
Sampai suatu malam, Salim demam tinggi dan dia tidak sadarkan diri, semua orang panic terutama Jodha dan Jalal … mereka teringat pada apa yang terjadi pada Hasan dan Hussain anak kembar mereka dulu, dokter mencoba memberikan pengobatan yang terbaik untuk Salim.
Sementara itu Shagnui Bai sedang melakukan pemujaan pada Dewi Kali sedangkan Zil Bahar sedang mengerang kesakitan, dia bilang ke suaminya bahwa saat ini dia mau melahirkan.
Di Istana Mughal, Jodha berlari menuju kamarnya dan berdoa pada Dewa Kahna “Kahna … jangan lakukan hal ini lagi pada kami, kami lebih baik mati, tolong selamatkanlah Salim anakku” doa Jodha, sementara Jalal juga sedang memanjatkan doanya ke Tuhan “Yaa Tuhan … selamatkanlah Sekhu kecilku … “ doa Jalal
Saat itu hujan turun dengan deras, Rashid membawa Zil Bahar dengan gerobaknya ke rumah seorang bidan, didalam gerobak Zil Bahar tampak meringis kesakitan sampai akhirnya mereka sampai dirumah bidan dan tak lama kemudian anak merekapun lahir , “Selamat … anak kalian telah lahir, anaknya perempuan “ kata bidan ke Rashid
Sementara itu di Istana Mughal … tiba tiba Salim sadar dari pingsannya pada waktu yang bersamaan.
Narator : Kisah cinta yang baru telah lahir, Anarkali telah lahir dan jantung Salimpun berdetak kembali, dengan kata lain … Anarkali telah memberi dentuman pada jantung Salim .
Zil Bahar dan Rashid datang ke Istana Mughal dan menghadap ke Jalal, “Yang Mulia, anak hamba telah lahir, perempuan … dulu anda berjanji akan memberinya nama” kata Zil Bahar, lalu Jalal menyuruh Zil Bahar mendekat dan dilihatnya anak perempuan Zil Bahar dan Rashid “Aku namai dia Nadira !” ujar Jalal, semua orang menyambutnya bahagia … kemudian Zil Bahar mendekati Jodha dan meminta restu untuk anaknya, Jodhapun memberkati Nadira
Narator : Sejak saat itu Salim dan Nadira terlibat hubungan satu sama lain, Jalal tidak menyadari bahwa anak perempuan yang diberinya nama itu suatu saat akan menjadi permasalahan terbesar dalam hidupnya, anak itu akan dipanggil dengan sebutan Anarkali nantinya.
Jiwa Jodha berkata “Waktupun berlalu begitu cepat dan tanpa terasa 8 tahun telah berlalu, sekarang anak kita Salim telah berusia 9 tahun.
Tampak Salim sedang berjingkat jingkat mendekati seekor merpati dari arah belakang, kemudian dia menangkap merpati itu dan membelainya dengan penuh kasih sayang
Jiwa Jalal berkata : Memang benar, Skehu kecilku berfikir menggunakan hatinya persis seperti Ratu Jodha
lalu Salim melepaskan merpati itu ke udara dan membiarkannya terbang di angkasa.
Jiwa Jalal berkata : Anak kita memang berbeda
Jiwa Jodha berkata : Dia itu nakal
Tampak seorang anak laki laki yang agak besar sedang mengajari seorang anak kecil yang dipanggilnya Murad bermain panah, dia lalu menyuruhnya untuk melepaskan anak panah itu ke angkasa, dilihatnya ada seekor merpati yang sedang terbang diangkasa, sesaat kemudian dipanahnya merpati itu lalu mereka berdua berlari untuk menangkap merpati yang hampir jatuh ke tanah, dari arah berlawanan Salim juga berlari ke arah merpati yang juga hampir jatuh itu dan sebelum merpati itu jatuh menyentuh tanah, Salim sudah berhasil menangkapnya dan menatapnya dengan sedih.