Sinopsis Jodha Akbar episode 103 by Meysha Lestari. Jodha menemui Hamida. Disana juga ada Jiji angga dan Gulbadan. Jodha memberi salam pada mereka semua. Hamida menyuruhnya masuk. Hamida lalu minta Jiji angga membuat jus Lavender untuk Jodha karena dia sangat menyukainya. Jodha bertanya, “bagaiman ibu tahu?” Hamida menjawab kalau dia memperhatikannya saat di Amer, dia tahu kalau menawati selalu membuatkan jus lavender untuk Jodha. Jodha tertawa senang. Jodha bertanya kenapa Hamida memanggilnya, apa ada yang penting? Hamida berkata, “ya. Aku ingin mengujimu hari ini.” Jodha tidak mengerti maksud hamida. Hamida menyuruh Jodha duduk dan menjelaskan, “kau adalah istri Jalal. Kau harus punya pemahaman yang luar biasa. Itulah sebabnya aku ingin menguji kemapuanmu. Apa pendapatmu tentang tindakan yang jalal lakukan di pengadilan hari ini?” Jiji angga menghidangkan jus lavender untuk Jodha dan Hamida. Jodha mengucapkan terima kasih. Hamida melanjutkan, “Jalal telah membuat keputusan. Bagaimana pendapatmu tentang keputusan itu? Ini adalah ujian mu, aku akan menilai jawabanmu.”
Jodha berpikir sebentar lalau menjawab, “yang mulia benar. Karena dia tetap menjaga batasan nilai-nilai agama. Keputusan ini bagi mereka yang kelewat batas, maka ini benar. Argumen yang mulia juga dapat dibenarkan.” Hamida bertanya, “lalu apa yang salah?” Jodha menjawab cara Jalal mengambil keputusan yang salah. Biasanya, yang mulia meminta saran orang-orang penting di dewan pengadilan. Bahkan hingga kini banyak orang yang memikirkan kesejahteraan kerajaan. Ibu ada di sana, begitu pula bibi (gulbadan) dan jiji angga. Tuan atgah juga hadir di sana yang sudah di anggap sebagai sosok ayah oleh yang mulia. Tapi yang mulia tidak membahasnya dengan siapapun atau meminta pendapat mereka. Saya tidak menyukainya. Keputusan yang mulia hari ini benar dan tegas. Tapi jika cara mengambil keputusan ini salah, akan tersebar di masyarakat kalau raja bersifat otokrasi dan dia tidak mendengarkan saran orang lain atau menghormati sesepuh. Itu tidak akan terlihat bagus untuknya. Jadi kurasa kepoutusan yang mulia benar, tapi prosesnya salah.” Gulbadan, jiji angga dan hamida kagum mendengar penuturan Jodha. hamida berkata, “subhanallah, aku tidak memperhatikan aspek ini. Jodha, jawabanmu bijaksana seperti yang kuharapakan.” Gulbadan menimpali, “tidak di ragukan lagi, kau memang pintar, Jodha.” Jodha tersenyum dan bertanya pada Hamida, “apakah aku lulus ujian ini?” Hamida tersenyum dan berkata, “tentu.” Keduany alalu berpelukan di saksikan oleh Jiji angga dan gulbadan yang tertawa bahagia.
Sinopsis Jodha Akbar episode 103. Jodha bertemu Ruqaiya. Jodha memberi Ruq salam. Ruq membalasnya. Jodha bertanya, “apakah kau baik-baik saja?” Ruq balik bertanya, “apakah kau kesini untukmengetahui kesehatanku atau untuk menunjukan rasa kasihan karena yang mulia meghabiskan malam bersamamu?” Jodha menjawab cepat, “tidak, ratu Ruqaiya. Aku tidak ingin tahu itu.” Ruqaiya memberitahu Jodha, “yang mulia janji untuk memghabiskan malam bersamaku, tapi kau mencuri kesempatan itu. Mengakui hak seseorang itu berbeda dengan merebut hak itu dari orang lain. Lagipula, yang mulia baru sekali bersamamu, itu tidak masalah bagiku.” Jodha dengan tatapan ingin tahu bertanya, “apakah kau merasa prihatin kalau dia menghabiskan malam lebih dari satu malam bersamaku?” Ruqaiya menatap Jodha denga rasa kagert yang di samarkan. Jodha melanjutkan, “mungkin kau tidak tahu, di Amer yang mulia selalu bersamaku tiap malam. Tak hanya di Amer, kami juga menghabiskan malam bersama saat dalam perjalanan. Apa kau tidak tahu itu?” Ruq dengan kesal berkata, “aku tahu kalian bersama-sama dan semakin akrab, benarkan?” Ruqaiya meniru logat dan kata-kata Jodha di awal dia datang ke agra dulu dengan mimik mengejek, “Ratu Ruqaiya, aku benci yang mulia, aku tidak ingin bersamanya. ~Jodha merasa geli dan terpaku tak percaya, Ruq menirunya~ Jika yang mulia menurutimu, kumohon katakan padanya agar jangan menatapku. Aku benci dia.” Ruq mengejek Jodha dengan gerakan tangan. Jodha masih merasa geli dan tersenyum simpul. Ruq berkata lagi, “kau mengatakan banyak hal tentang dia, kau sangat bangga menjadi perawan, kau terdengar sangat marah dan mengejek. Sekarang, satu malam sudah cukup untuk lupakan semua yang kau ucapakan tentang yang mulia. Perlawananmu larut di malam itu. ~Ruq memegang lengan Jodha, sok akrab~ Jadikatakan padaku ratu Jodha, aku ingin tahu apa yang terjadi dengan kebencianmu saat yang mulia menyentuhmu untuk pertama kali. Dan jika dia melakukan lebih dari menyentuhmu.”
Jodha tersenyum dan dengan tenang berkata, “Ratu Ruqaiya, kukira yang mulia menceritakan semuanya padamu. kau bukan hanya kepala ratu tapi juga teman dekatnya bukan? Aku tak keberatan caramu mengejek ku, tapi aku sedih dengan kenyataan yang ada, bahwa kau tidak mengetahui seluruh kebenarannya. Mengapa yang mulia tidak menceritakan padamu apa yang di lakukannya denganku malam itu?” Ruq mengejek lagi, “oh aku tahu. Jadi kau ingin menginggat kembali peristiwa malam itu? Mengapa kau tidak beritahu apa yang ‘yang mulia’ lakukan padamu?” Jodha dengan tegas mengatakan kalau Jalal menghormati janjinya dan keinginannya, “yang tidak melakukan apapun seperti yang kau kira. Aku tahu dengan baik apa yang terjadi antara yang mulia dan aku malam itu. Tapi aku terkejut kau tidak tahu soal itu. lagipula, tak jadi soal jika aku menghabiskan malam bersamanya, aku yakin yang mulia tidak akan melewati batas, kecuali aku mengijinkannya, bahkan jikadi abersamaku semalam penuh. ~Ganti Ruq yang merasa kaget dan tak percaya. Soal merebut hak mu itu, aku tak meminta yang mulia untuk menghabiskan waktu bersamaku, semalam. Dia yang memutuskan. Kalau aku tahu dia seharusnya bersamamu malam itu, aku akan menyuruh dia menemuimu. ~Ruq terlihat sedikit malu~ Karena aku masih tak ingin menghabiskan malam bersamanya dan aku juga tidak ingin memisahkan dia darimu. ” Ruq terdiam. Jodha melihat Ruq tak berkata apa-apa segera pergi meninggalkannya.
Sinopsis Jodha Akbar episode 103. Jodha sedang bersiap-siap untuk istirahat malam. Dia melepas semua perhiasannya di bantu moti ketika seorang pelayan memberitahunya kalau Jalal ingin bertemu dengannya di ruang permainan. Jodha menyuruh pelayan memberi tahu Jalal kalau dirinya lelah dan ingin istirahat. Moti menegur Jodha, “kenapa kau lakukan hal itu? Kenapa kau menolak bertemu yang mulia? Yang mulia ingin bertemu denganmu.” Jodha berkata, “Moti, aku sengaja melakukan ini.” Moti berkata kalau begitu Jodha salah, “jika suami ingin bersama istrinya, maka dia harus menemuinya. Ini tugas seorang istri.” Jodha menyahut, “tapi seorang istri merebut hak istri lain juga tidak benar. Moti aku tak keberatan menemui yang mulia, tapi ada orang yang tak menyukainya.” Moti bertanya, “siapa?” Jodha menjawab Ruqaiya. Tiba-tiba terdengar pengumuman kalau Jalal datang berkunjung.
Jalal berdiri di depan Jodha dengan wajah tidak senang. Moti pergi meninggalkan mereka berdua. Jalal berkata, “ratu Jodha, aku ingin bertemu denganmu. Kenapa kau menolak untuk menemaniku?” Dengan lembut Jodha menjawab kalau dirinya lelah dan ingin istirahat. Jalal tersenyum dan berkata, “jadi, kau menolak untukmenemaniku karena ingin istirahat?” Jodha mengatkan kalau Jalal selalu salah paham, “apakah aku tak boleh istirahat di malam hari?” Jalal menjawab, “tentu saja boleh. tapi aku ingin bermain permainan bersamamu. Aku tidak terima jika ada seseorang menolak ku.” Jodha bertanya, “kenapa? apakah itu perlu? Aku selalu datang setiap kali kau memanggilku?” Jalal menjawab, “tidak, ratu Jodha. Tapi itu adalah adat.” Jodha dengan pedas berkata, “kalau begitu apa bedanya ratu dan pelayan? ~Jalal diam memikirkan ucapan Jodha~ Lagipula kau memanggilku ke ruang permainan. Selama ini kau selalu bermain dengan ratu Ruqaiya. Akan lebih baik kalau kau bermain dengannya. Aku tidak ingin merebut hak ratu Ruqaiya.” Jalal tertudnuk dan berkata, “itu artinya ratu Ruqaiya melampiaskan kemarahannya padamu.” Jodha mengatakan kalau di atidak ingin memberitahu apapun tentan hal ini pada Jalal. Jalal berkat adia paham meski Jodha tak memberitahunya. Jalal memberitahu Jodha, “kau tak bisa mengambil tempat Ruqaiya hanya dengan bermain denganku. tak ada yang bisa mengambil tempatnya.” Kata JOdha, “aku tahu, yang mulia. Aku ingin kau beritahu itu pada ratu Ruqaiya. Dia akan menyukainya.” Jalal bertanya apalagi yang di katakan Ruqaiya padanya. Jodha berkata kalau dirinya tidak bisa memberitahu Jalal apa yang mereka bicarakan. Lalu Jalal bertanya, “apa yang kau lakukan jika aku sebagai raja memerintahkanmu untuk bermain denganku?” Jodha berpikir sebentar lalu berkata, “maka, kau boleh menghukumku karena tidak patuh.” Jalal tersenyum danberkata, “jadi kau sudah siap menerima hukumannya? Baiklah, kau sudah menghukumku di Amer, biarkan aku menghukum mu disini.”
Jodha bertanya apa hukumannya? Jalal berkata kalau JOdha menolak sebagai putri Rajput dia tidak menghormati janjinya. Jodha meminta Jalal agar jangan menyuruhnya melakukan sesuatu yang dia tidak bisa lakukan. Jalal berkata kalau dia tidak ingin mengatakan hal yang menyakiti Jodha tapi Jodha telah memutuskan hukumannya sendiri. Jodha merajuk, Jalal tertawa. Sbegai hukumannya, Jalal menyuruh Jodha menyanyi untuknya. Jalal dia akan pergi setelah mendengarkan sebuah lagu. Jodh adengan heran berkata, “sebuah lagu? di malam hari?” Jalal bertanya, “kenapa? kau membuat kesalahan, maka kau harus terima hukumannya. Jodha berusaha menolak, tapi Jalal memaksanya. Akhirnya JOdha setuju menyanyikan sebuah lagu untuk Jalal. Jalal duduk di sofa. Jodha duduk di tepi tempat tidur dan menyanyikan lagu bhajan “Hay Man Mohan“. Jalal larut dalam kemerduan suara Jodha. Di amendengarkan lagu yang dinyanyikan Jodha dengan khususk. Sesekali dia menatap Jodha dengan kagum. Setelah Jodha selesai bernyanyi, Jalal berkata, “bukan hanya istriku, kau juga seorang ratu. ~Jodha rertegun~ Ratu yang berbakat.” Jalal tersenyum dan mengucapkan selamat malam lalu beranjak pergi.
Sinopsis Jodha Akbar episode 103. Jalal sedang sholat ketika atgah datang. Atgah berdiri menanti Jalal selesai berdoa. Jalal menatap Atgah dan berkata, “ada apa atgah shah? sampai membuatmu tidak bisa menunggu.” Atgah mengatakan kalau seseorang datang membawa berita yang tidak dapat di katakan di depan orang lain. jalal menyuruh orang itu masuk. Atgah menepuk tanganya, orang itupun menghadap Jalal. Orang itu mengabarkan kalau Abul mali, saudara ipar tirinya, menantu mahamchucak akan menyerang agra. Jalal segera memberintahkan Atgah dan beberap akomandan tempur hebat yang di miliki mughal untuk menyerang abul mali dan menghancurkannya sebelum dia menyerang Agra.
Pagi sekali, Jodha sedang membaca Bhagwad Gita ketika Jalal datang ke kamarnya tanpa pemberitahuan. Jodha memberi salam, jalal membalasnya. Jodha berdiri dan bertanya, “apakah kau puas dengan hukumanmu semalam? Mengapa kau kesini pagi sekali?” Jalal tersenyum, “aku tahu kau penyanyi hebat, ratu Jodha. Tapi aku tidak datang unt7uk mendengarkan mu menyanyi. Aku meninggalkan sesuatu yang istimewa semalam, aku ingin mengambilnya kembali…” Jalal mencari-cari sesutu dan menemukan di bawah bantalan sofa. Tenyata yang ketingalan adalah belati kesayangannya. jalal mematakan kalau Jodha sangat anerh, dia meninggalkan sesuatu yang sangat istimewa di kamarnya, tapi dia tidak menyadarinya. Jodha tak tahu harus menjawab apa. Jalal melihat kita yang di baca Jodha, “kau suka membaca ya? Sebelumny akau membaca buku yang i beri Salima, kini buku ini. “Jodha memberi tahu Jalal itu kitab Bhagwad gita. Jalal mengatakan kalau Jodha pasti hapal isinya seperti dia menghapal bait dari Rahim. Jalal juga berkata kalau dia lebih pandai dari Rahim, suatu saat dia akan mengajari Jodha,. Sebagai gantinya Jodha mengatakan kalau dia akan mengajari Jalal bhgwad gita. jalal setuju, lalu pergi meninggalkan kamar Jodha. Speninggal Jalal, Jodha menegur Reva karena tidak membawakan bunga untuk krisna dan selalu lupa kalau tidak di ingatkan.
Jodha sedang berjalan di halaman, dia berpapasan dengan moti yang di iringi beberpa pelayan yang membawa nampan. Jodha bertanya pada moti ada apa? Moti berkat akalau sejak tinggal di Agra, Jodha jadi pelupa. Rahim duduk tak jauh dari mereka dan tanpa sengaja menguping pembicaraan moti dna Jodha. Moti mengatakan kalau hari ini adalah ulang tahun Jodha. Kalau di Amer, ulang tahun Jodha pasti berlangsung secara meriah. Tapi JOdha mengatakan kalau di sini bukan Amer tapi Agra. Moti berkata, apa bedanya? Hari ini tetaplah ulang tahunnya, mereka harus merayakannya. Jodha menyuruh moti agar jangan bicara kera-keras nanti di dengar Jalal. Jodha tidak ingin membuat masalah lagi di agra dam memutuskan tidak akan merayakan ulang tahun. Tapi Moti meminta agar dirinya di biarkan merayakan ulang tahun Jodha menurut caranya sendiri. Jodha setuju. Ramin mendengarkan pembicaraan Jodha dan Moti.
Rahim segera berlari pergi untuk memyipakan hadiah untuk Jodha. Di tengah jalan dia berpapasan dengan Jalan. Jalal menghentikan Rahim dan berkata, “kau mau kemana Rahim?” Rahim hanya diam dan tidak menjawab, juga tidak memberi salam. Jalal menegurnya. Rahim mengatakan kalau dirinya tidak punya waktu karena banyak yang harus dilakukannya. Jalal bertanya, “apa yang harus dilakukannya? Mungkin aku bisa membantu?” Rahim melarangnya, “tidak. Kau tidak bisa membantuku. Kau tidak akrab dengan ibu jOdha seperti aku. Hanya orang terdekat yang boleh melakukan sesuatu di hari ulang tahunnya dan memberi dia hadiah.” Jalal tersenyum dan bekata, “jadi ini ulang tahun ratu Jodha. Rahim menjawab, ” ya. Tapi dia tidak ingin orang lain tahu. Dia bahkan tidak memberi tahu aku. Aku sedang bermain di sana dan mendengarnya.” Rahim berkata dia bolehkah dia pergi, karena dia harus melakukan sesuatu untuk ibu Jodha agar dia senang. Jalal mengangguk. Rahim memgucapkan salam dan berlari pergi. Tapi belum jauh dia kembali dan berpesan pada jalal agar ridak mengatakannya pada orang lain, karena itu yang Jodha katakan pada moti. Jalal berjanji. Sepeninggal Rahim, Jalal berdiri dan berkata, “jadi hari ini ulang tahun ratu Jodha….”Sinopsis Jodha Akbar episode 104